Seorang warga bernama Samsul Lusy (38) menjadi korban penganiayaan sekelompok massa di Hutan pantai Desa Latu, Kecamatan Amalatu (Pulau Seram) Kabupaten Maluku Tengah.

"Pada tanggal 4 Mei 2019 pukul 15:30 WIT, di Hutan Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB telah terjadi penganiayaan oleh oknum masyarakat Latu terhadap seorang korban yang merupakan warga Desa Hualoy," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhammad Roem Ohoirat di Ambon, Sabtu.

Korban yang diketahui bernama Syamsul Lussy ini merupakan salah satu penumpang perahu cepat (speed boat) bersama isteri dan dua anaknya dari Lastetu menuju Hualoi.

Menurut Kabid Humas, awalnya ada laporan melalui dari Kapolsek Amalatu pukul 15:20 WIT, bahwa ada sebuah perahu cepat milik warga Desa Hualoy yang mengalami gangguan mesin atau macet, lalu terdampar di daerah perairan hutan Desa Latu.

Kemudian pada pukul 15:25 WIT, empat personel Pos Satgas Bawah Kendali Operasi dari Batalyon 711/Rks di Desa Tomalehu dipimpin Letda Ida Sukoco menuju hutan Latu tempat terdamparnya perahu cepat itu.

"Mereka tiba di tempat kejadian perkara pukul 15:30 WIT namun saat sampai di lokasi, telah terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh massa dari Desa Latu terhadap korban," jelas Kabid Humas.

Kemudian sekitar pukul 15:45 WIT, korban dievakuasi menuju RSUD Piru dengan menggunakan sebuah mobil truk umum, namun korban yang mengalami luka di leher bagian belakang diduga telah meninggal dunia.

Polisi untuk sementara menduga penganiayaan terjadi karena dendam lama setelah konflik antara kedua desa bertetangga tersebut pada Februari 2019, namun sampai saat ini belum menemui jalan damai sepenuhnya.

"Saat ini terjadi konsentrasi massa di perbatasan desa, yang berpotensi terjadi bentrok, namun Kapolres Seram Bagian Barat telah memimpin pasukan dari Polres dan Brimob di TKP guna mengamankan situasi," jelas Kabid Humas.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019