PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI (MOR VI) Kalimantan menjamin stok elpiji subsidi di wilayah Pulau Kalimantan dan Kalbar khususnya aman sepanjang bulan Ramadhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Kami sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif dalam penyaluran elpiji tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan di Kalimantan termasuk di Kalbar, seperti penambahan stok hingga sebesar enam persen di atas kebutuan normal," kata Manager Region Communication Relation and CSR Kalimantan, Heppy Wulansari saat dihubungi di Balikpapan, Jumat.

Untuk di Kalbar, menurut dia, pihaknya menambah stok elpiji tiga kilogram sebesar sembilan persen, sebagai antisipasi peningkatan permintaan, yakni dari kebutuhan normal sebanyak 10.125 metrik ton/bulan menjadi 11.016 metrik ton.

Ia menjelaskan, penambahan stok tersebut cukup untuk mengakomodir peningkatan kebutuhan elpiji tiga kilogram bagi masyarakat di Kalbar dan Kalimantan umumnya selama Ramadhan tahun ini.

"Besaran peningkatan yang kami antisipasi pada Ramadhan 2019 di wilayah Kalimantan ini sesuai dengan realisasi kebutuhan elpiji subsidi pada Ramadhan tahun lalu yaitu sebesar enam persen atau ada penambahan sebesar 1.890 metrik ton. Jika dalam pelaksanaannya masih diperlukan adanya tambahan tentu akan kami penuhi asalkan sesuai dengan peruntukannya," katanya.

Ia menambahkan, rata-rata kebutuhan elpiji subsidi di wilayah Kalimantan sepanjang Januari hingga April 2019 sekitar 31.320 metrik ton per bulan, dengan antisipasi peningkatan sebesar enam persen maka pada Mei yang bersamaan dengan Ramadhan ini volume yang disiapkan Pertamina untuk Kalimantan mencapai 33.210 metrik ton.

Penambahan alokasi disalurkan secara bertahap sepanjang Ramadhan melalui 230 agen dan 8.061 pangkalan resmi Pertamina yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan, katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, bahwa dari data historis peningkatan kebutuhan elpiji subsidi di setiap propinsi Kalimantan bervariasi antara tiga hingga sembilan persen namun secara rata-rata peningkatan di Kalimantan mencapai enam persen.

Data Pertamina MOR VI mencatat, semua provinsi dilakukan penambahan stok, seperti di Kaltim dengan kebutuhan normal 8.910 Metrik ton/bulan diantisipasi mengalami peningkatan sebesar enam persen menjadi 9.423 metrik ton; kemudian di Kalsel diantisipasi mengalami peningkatan sebesar tiga persen dari kebutuhan normal 7.587 metrik ton/bulan menjadi 8.046 metrik ton.

Kemudian di Kalteng diantisipasi mengalami peningkatan sebesar lima persen dari kebutuhan normal 3.807 metrik ton/bulan menjadi 4.023 metrik ton; Kaltara diantisipasi mengalami peningkatan sembilan persen dari kebutuhan normal 891 metrik ton/bulan menjadi 972 metrik ton, katanya.

Dalam kesempatan itu, dia mengaimbau kepada masyarakat agar membeli elpiji subsidi di pangkalan resmi yang dapat dikenali masyarakat dari plang nama atau spanduk di areal pangkalan, agar harga jualnya memang sesuai HET (harga eceran tertinggi).




 

Pewarta: Andilala

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019