Pengerjaan konstruksi fisik tol Manado-Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) seksi I yang dikerjakan pemerintah sepanjang 14 kilometer telah menyerap anggaran sebesar Rp2,67 triliun.

"Total anggaran yang disiapkan untuk pengerjaan seksi pemerintah ini sebesar Rp3,01 triliun lebih, atau kira-kira serapannya telah mencapai 92,12 persen," kata Kepala Satuan Kerja Tol Manado-Bitung, BPJN XV Sulawesi Utara dan Gorontalo, Giri Yudhono di Manado, Kamis.

Alokasi anggaran sebesar Rp3,01 triliun itu teralokasi di tujuh paket pembangunan, urai Giri.

Dari tujuh paket pengerjaan, enam di antaranya sudah selesai pembangunan, dan tinggal satu paket yang dikerjakan bersama antara Sino Road and Bridge Group.Co.LTD dan PT Hutama Karya.

Berikut tujuh paket proyek (nilai kontrak) yang dikerjakan sejumlah kontraktor:

1. Paket I yang dikerjakan PT Monalisa Jaya (APBN/Rp33,38 miliar)
2. Paket II (joint operation) Sino Road and Bridge Group.Co.LTD dan PT Hutama Karya (Loan China/APBN/Rp1,24 triliun)
3. Paket III dikerjakan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (APBN/Rp184.31 miliar)
4. Paket IV dikerjakan oleh PT Waskita Karya (APBN/Rp562,89 miliar)
5. Paket V dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (APBN/Rp202,66 miliar)
6. Paket VI kerja sama operasi PT Hutama Karya/Waskita Karya (APBN/Rp489,29 miliar)
7. Paket VII kerja sama operasi PT Nindya-BK (APBN/Rp297,25 miliar).

Giri menjelaskan, pengerjaan paket proyek yang sudah memasuki tahapan Penyerahan Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over) yaitu paket I (persimpangan tol Manado-Bitung dan Ringroad), serta paket III, IV dan V (pembangunan jalan utama).

Selanjutnya, paket VI (pembangunan simpang susun Airmadidi) serta paket IV (pembangunan akses jalan nasional, simpang SBY dan simpang Tondano).

Tol Manado-Bitung dibangun sepanjang 39,9 kilometer dan akan diresmikan presiden pada Oktober mendatang sepanjang 25 kilometer yang mencakup seksi pemerintah dan PT Jasamarga Manado-Bitung.
 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019