Bank Indonesia (BI) perwakilan Jawa Timur membantu UMKM setempat untuk menembus pasar ekspor beberapa negara, dan yang sudah dilakukan di antaranya ke pasar Malaysia, Singapura dan Jepang.

"Untuk mendorongnya, kami dari BI berperan menjadi "mak comblang" bagi UMKM untuk dipertemukan dengan pasar internasional yang di antaranya adalah anggota dari IJB-Net dari Jepang," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis.

Sebelumnya, kata Difi, juga telah melakukan kegiatan serupa dengan Malaysia dan sudah ada beberapa produk dari Jatim yang tembus ke pasar negeri berbahasa resmi melayu tersebut.

"Rencananya, pada hari Kamis nanti kami juga akan diadakan kegiatan serupa dengan buyer dari Singapura. Tujuannya, agar mereka mendapatkan produk Jatim yang berkualitas sesuai kebutuhan pasar Singapura," katanya.

Dorongan eskpor produk Jatim, kata dia, sejalan dengan program Bank Indonesia untuk mengurangi defisit transaksi berjalan melalui peningkatan ekspor.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak mengapresiasi langkah yang dilakukan Bank Indonesia, sebab produk Jatim telah memiliki potensi untuk ekspor, sehingga harus terus didorong.

"Apalagi ada dukungan dari BI juga telah berhasil membina pelaku industri kopi di beberapa titik di Jatim. Banyak yang sudah menjadi profesional dan bisnisnya jalan. Sehingga apa yang dilakukan BI ini punya track record yang baik," kata Emil.

Salah satu strategi untuk menembus pasar ekspor, kata dia, adalah dengan membuat communal branding, sebab jika UMKM berjuang sendiri-sendiri akan susah.

"Kalau membuat aliansi dengan membantu satu sama lain dan memanfaatkan jejaring yang sudah ada dengan memiliki standardisasi produk dan kapasitas, tentunya akan lebih mudah," katanya.

 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019