Presiden AS Donald Trump pada Selasa (30/4/2019) meminta Federal Reserve Amerika Serikat (AS) untuk menurunkan suku bunga dan mengadopsi pelonggaran kuantitatif, mengutip ekonomi yang kata dia "berjalan baik".

"Federal Reserve kami telah terus-menerus menaikkan suku bunga, meskipun inflasi sangat rendah, dan melembagakan dosis pengetatan kuantitatif yang sangat besar," kata Trump melalui Twitter.

Ekonomi AS, kata Trump, "memiliki potensi untuk naik seperti roket jika kita melakukan beberapa penurunan suku bunga, seperti satu poin, dan beberapa pelonggaran kuantitatif," mencatat bahwa ekonomi "berjalan baik" mengingat pertumbuhan PDB kuartal pertama sebesar 3,2 persen.

Presiden mengatakan bahwa "dengan inflasi kami yang sangat rendah, kami dapat membuat rekor besar" dan "membuat Utang Nasional kami mulai terlihat kecil!"

Data yang dirilis pada Senin (29/4/2019) oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa tidak termasuk energi l dan harga makanan yang volatil, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, ukuran inflasi yang disukai oleh Federal Reserve (Fed), naik 1,6 persen tahun ke tahun pada Maret, di bawah tingkat inflasi 2,0 persen yang ditargetkan The Fed.

Federal Reserve atau bank sentral AS, yang menaikkan suku bunga empat kali berturut-turut tahun lalu, telah memilih sikap kebijakan yang lebih sabar dengan mempertahankan kisaran target untuk suku bunga Federal Fund di 2,25 persen hingga 2,5 persen selama dua pertemuan kebijakan pertama tahun ini.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan pembuat kebijakan moneter The Fed, akan mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu waktu setempat. Sementara secara luas diyakini bahwa kenaikan suku bunga tidak mungkin, pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers pada Rabu akan diawasi dengan ketat.

 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019