Pejabat pemerintahan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendatangi tetua Badui Dalam -- yang sering disebut Urang Tangtu atau Urang Badui Jero -- di Kampung Cikeusik, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar untuk membahas kegiatan ritual Seba.

"Kami berharap kegiatan ritual Seba diundur sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaprawi dari perwakilan pejabat Pemerintah Kabupaten Lebak, Rabu.

Rombongan pejabat pemerintah Kabupaten Lebak diterima oleh tetua adat Kampung Cikeusik yang memiliki pengaruh besar bagi masyarakat Badui.

Keputusan kegiatan ritual Seba yang menentukan itu tergantung tetua adat Badui Dalam Kampung Cikeusik.
Sebab, almanak masyarakat Badui untuk perayaan Seba dengan mendatangi Bupati Lebak dan Gubernur Banten jatuh tanggal 9 Mei 2019.

Sedangkan jika dilaksanakan 9 Mei, katanya, hal itu sudah memasuki waktu bulan suci Ramadhan. Karena itu, pejabat pemerintah Kabupaten Lebak mendatangi tetua adat masyarakat Badui untuk membahasanya.

"Kami berharap kegiatan ritual Seba dilaksanakan sebelum puasa Ramadhan," katanya.

Sementara itu keputusan tetua adat Badui Dalam di Kampung Cikeusik belum memastikan jawaban Seba dilakukan sebelum puasa Ramadhan karena harus ada kesepakatan masyarakat Badui.
"Kami berharap dua hingga tiga hari ke depan ada jawaban kepastian dari tetua adat Badui Dalam itu," katanya.

Kegiatan Seba itu masyarakat Badui Dalam yang tersebar di Kampung Cikeusik, Cibeo dan Cikartawana yang tinggal di Pegunungan Kendeng turun gunung dengan warna pakaian khas putih-putih dengan berjalan kaki.

Sedangkan, warga Badui Luar (Urang Penamping) dengan pakaian khas hitam-hitam menggunakan kendaraan umum.

Mereka berbondong-bondong mendatangi Bupati Lebak Iti Octavia dan Gubernur Banten Wahidin Halim.

Dalam perayaan Seba, masyarakat Badui menyerahkan hasil pertanian, di antaranya pisang, talas, gula aren, dan beras ketan.

"Penyerahan hasil pertanian ladang itu merupakan bukti pemerintah daerah yang melindungi kesejahteraan dan keamanan masyarakat Badui," demikian Kaprawi.



 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019