Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menjalin kerja sama untuk peningkatan literasi di sekolah melalui penandatangan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa (2/4).

"Kerja sama ini dilakukan karena dalam UU Perbukuan, buku harus murah, bermutu dan murah," ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi usai penandatanganan kerja sama.

Untuk mewujudkan apa yang diamanatkan dalam UU Perbukuan itu, lanjut dia, maka Kemendikbud tidak bisa sendiri dan harus menggandeng pihak swasta. Sehingga dengan kerja sama itu bisa meningkatkan literasi terutama di sekolah.

"Harapan ke depan, semakin banyak IKAPI di daerah karena sekarang masih ada di 16 provinsi. Sampai saat ini belum ada, karena dengan demikian minat baca semakin meningkat. Pasar buku itu harus diciptakan," tambah dia.

Ketua IKAPI Roosyati Rozalina mengatakan ruang lingkup kerja sama itu terdiri dari promosi buku secara nasional dan internasional, dan pengembangan literasi di sekolah, termasuk penyediaan sistem informasi yang akuntabel.

"Buku-buku yang disediakan terdiri dari buku pendidikan dan umum," kata Roosyati.

Roosyati mengatakan saat ini terjadi peningkatan minat baca, yang meningkat sebanyak 11,6 persen. Sementara produksi buku mencapai 70.000 buku per tahun. Roosyati mengakui bahwa minat baca masyarakat masih rendah yakni satu berbanding 1.000 orang. Dengan kerja sama ini, dia berharap minat baca masyarakat semakin meningkat.

Pewarta: Indriani

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019