Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang menyebutkan, empat sungai yang menjadi fokus pengawasan dan menjadi sumber air baku masyarakat, alami pencemaran.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLHK Kabupaten Tangerang, Budi Khumaeri di Tangerang, Kamis, mengatakan keempat sungai tersebut adalah Sungai Cisadane, Sungai Cirarab, Sungai Cimanceri dan Sungai Cidurian.

"Untuk setiap sungai, memiliki kategori jenis pencemarannya. Namun dari hasil pengawasan yang dilakukan, adanya pencemaran yang terjadi," ujarnya saat Peringatan Hari Air Sedunia yang diselenggarakan PT Aetra di Serpong Tangerang Selatan.

Dijelaskannya, untuk sungai Cisadane dan Cimanceri alami pencemaran kategori ringan. Lalu sungai Cidurian dan Cirarab alami pencemaran kategori berat.
  
Untuk jenis pencemaran kategori ringan yang terjadi di Sungai Cisadane dan Cimanceri, disebabkan karena adanya sumbangan limbah dari industri dan sampah domestik yang menggunakan bahan kimia.

Namun demikian, pencemaran tersebut masih dalam kategori yang bisa diantisipasi dan tak berbahaya. Sebab, pendistribusian air bersih yang bersumber dari Sungai Cisadane masih bisa dilakukan dengan sistem penyaringan.

Berbeda dengan yang terjadi di Sungai Cidurian dan Cirarab, kategorinya sudah dalam kategori berat dan tak layak konsumsi oleh warga. Unsur besi dan logam sudah tidak cocok menjadi bahan konsumsi.

"Untuk air dari Sungai Cirarab dan Cidurian, kita sangat tidak merekomendasikan untuk di konsumsi sebab sudah dalam kategori berbahaya sesuai dengan peraturan kementrian lingkungan hidup dan kehutan serta kementrian kesehatan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Komersial dan Operasial PT Aetra Air Tangerang, Okta Ismojo menuturkan, pihaknya melakukan panyaringan secara berlapis dalam mengantisipasi adanya pencemaran tersebut. Sebab, pihaknya mengambil air baku dari Sungai Cisadane.

Hingga kini, pihaknya memastikan jika distribusi kepada pelanggan tak terganggu dan kualitas yang diberikan tetap yang terbaik.

"Kami sangat perhatikan itu dan menerima masukan dari Pemda. Antisipasi sudah kami lakukan sebab evaluasi dilaksanakan secara berkala," paparnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019