Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengelar persiapan pemilu 2019 dengan melibatkan petugas pengamanan Polri dan Kodim setempat serta pihak berkepentingan lainnya.
"Secara teknis dan formal pelaksanaan pemilu adalah KPU dan Bawaslu yang bertanggungjawab," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Kamis.
Ahmed mengatakan pemerintah daerah memiliki fungsi fasilitator untuk mendukung penyelenggaraan pemilu serentak 2019.
Untuk itu, katanya, diperlukan rapat koordinasi (rakor) persiapan agar pemilu damai, aman dan kondusif.
Menurut dia, pihaknya sebagai penyelenggaran sosialisasi, pendidikan politik, monitoring evaluasi situasi dan kondisi serta melaporkan secara berjenjang ke pemerintah pusat.
KPU setempat telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada rapat pleno maka terdapat sebanyak 2.119.467 pemilih dan 9.010 tempat pemungutan suara (TPS).
Meski begitu, jumlah TPS tersebut tersebar pada 246 desa dan 28 kelurahan dalam lingkup 29 kecamatan.
Dalam rakor tersebut dihadiri para camat, kapolsek, koramil, kepala desa maupun instansi terkait lainnya.
Menurut dia, rakor tersebut untuk mengetahui progres dan kesiapan dari tahapan pemilu yang sudah dan akan dilaksanakan serta membangun sinergi dengan pihak berkepentingan lainnya.
"Salah satu bentuk dukungan serta upaya untuk menjaga daerah ini tetap kondusif dalam rangka menyukseskan pemilu," kata mantan anggota Komisi I DPR RI itu.
Padahal sebelumnya, aparat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang, membuka pelayanan pada hari libur Sabtu dan Minggu untuk merpercepat cetakan dan perekaman data penduduk yang belum punya KTP-el.
Kepada Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Syafrudin mengatakan pihaknya telah memerintahkan aparat kantor kecamatan melakukan hal yang sama karena ada desakan supaya percetakan KTP-el sebagai persyaratan pencoblosan pada pilpres dan pileg 2019.
Namun pihaknya mendapatkan kuota percetakan dari Kemendagri sebanyak 10.000 keping KTP-el setiap pekan.
Sedangkan sekitar 30.000 warga yang belum melakukan perekaman data kependudukan untuk pembuatan KTP-el yang tersebar pada 29 kecamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Secara teknis dan formal pelaksanaan pemilu adalah KPU dan Bawaslu yang bertanggungjawab," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Kamis.
Ahmed mengatakan pemerintah daerah memiliki fungsi fasilitator untuk mendukung penyelenggaraan pemilu serentak 2019.
Untuk itu, katanya, diperlukan rapat koordinasi (rakor) persiapan agar pemilu damai, aman dan kondusif.
Menurut dia, pihaknya sebagai penyelenggaran sosialisasi, pendidikan politik, monitoring evaluasi situasi dan kondisi serta melaporkan secara berjenjang ke pemerintah pusat.
KPU setempat telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada rapat pleno maka terdapat sebanyak 2.119.467 pemilih dan 9.010 tempat pemungutan suara (TPS).
Meski begitu, jumlah TPS tersebut tersebar pada 246 desa dan 28 kelurahan dalam lingkup 29 kecamatan.
Dalam rakor tersebut dihadiri para camat, kapolsek, koramil, kepala desa maupun instansi terkait lainnya.
Menurut dia, rakor tersebut untuk mengetahui progres dan kesiapan dari tahapan pemilu yang sudah dan akan dilaksanakan serta membangun sinergi dengan pihak berkepentingan lainnya.
"Salah satu bentuk dukungan serta upaya untuk menjaga daerah ini tetap kondusif dalam rangka menyukseskan pemilu," kata mantan anggota Komisi I DPR RI itu.
Padahal sebelumnya, aparat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang, membuka pelayanan pada hari libur Sabtu dan Minggu untuk merpercepat cetakan dan perekaman data penduduk yang belum punya KTP-el.
Kepada Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Syafrudin mengatakan pihaknya telah memerintahkan aparat kantor kecamatan melakukan hal yang sama karena ada desakan supaya percetakan KTP-el sebagai persyaratan pencoblosan pada pilpres dan pileg 2019.
Namun pihaknya mendapatkan kuota percetakan dari Kemendagri sebanyak 10.000 keping KTP-el setiap pekan.
Sedangkan sekitar 30.000 warga yang belum melakukan perekaman data kependudukan untuk pembuatan KTP-el yang tersebar pada 29 kecamatan.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019