Pemerintah Kabupaten Tangerang, mengharapkan instansi terkait Pemprov Banten untuk segera memperbaiki jembatan Lontar karena dikhawatirkan rubuh akibat dilalui kendaraan bertonase besar.

"Surat sudah kami kirimkan sehingga diharapkan ada tanggapan dan tindak lanjut di lapangan," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumer Daya Air Kabupaten Tangerang, Slamet Budi Mulyanto di Tangerang, Senin.

Slamet mengatakan perbaikan tersebut karena merupakan aset Pemprov Banten maka tidak memiliki kewenangan memperbaiki tapi berhak mengusulkan.

Namun pihaknya telah melakukan penelitian di lapangan bahwa kondisi jembatan saat ini cukup memprihatinkan.

Sedangkan jembatan jembatan tersebut berada di jalan Raya Mauk-Kronjo dengan panjang 50 meter dan lebar 6,1 meter menghubungkan Kecamatan Mauk dengan Kemiri dan Kecamatan Kronjo.

Menurut dia, diperkirakan alokasi dana yang diperlukan untuk perbaikan jembatan itu sebesar Rp5 miliar setelah melalui kajian.

Pihaknya telah melakukan koordinasi dan beberapa kali rapat mengenai kondisi jembatan dengan instansi terkait Pemprov Banten.

Dia menambahkan ketika dicek ke lokasi maka terlihat pondasi jembatan sudah mulai retak dan lantai beton sudah mulai mengelupas.

"Untuk mengatasi masalah itu, maka kendaraan bertonase besar agar menghindari jembatan dan mencari jalur lain supaya tidak rubuh," katanya.

Usulan perbaikan jembatan mengemuka sejak awal tahun 2017 dalam rapat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan dan kabupaten.

Hasil Musrenbang tersebut telah dilaporkan ke Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, aparat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda), Dinas Bina Marga sebagai bahan pertimbangan.

Usia jembatan sudah lebih dari 20 tahun maka perlu ada perbaikan segera dan khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. 

 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019