Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Banten bersama dengan panitia MTQ Tingkat Provinsi Banten ke XVI Thaun 2019, memastikan tidak ada kecurangan dalam penyelenggaraan tersebut, baik dari sisi dewan hakim maupun peserta yang diambil dari daerah lain.
"Sekarang ini sejak 2016 lalu sudah menggunakan sisitem e-MTQ. Jadi tidak bisa menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) sembarangan, kemarin juga banyak yang dicoret karena NIK-nya tidak cocok," kata Ketua PTQ Banten Syibli Sarjaya di Serang, Jumat.
Ia mengatakan, dengan adanya sistem e-MTQ dalam penyelenggaraan MTQ Banten tersebut, peserta yang dari luar daerah atau yang tidak memiliki KTP Banten dipastkan tidak bisa menjadi peserta karena tidak akan masuk NIK-nya saat diinput karena tidak terdaptar di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Namun demikian, jika peserta yang masih satu wilayah di Banten yang dipakai daerah lainnya, msaih memungkinkan terjadi karena KTP-nya masih wilayah Banten.
Selain itu, pihaknya jua menjamin netralitas dan objektifitas dewan haki dalam penyelenggaraan MTQ Banten, karena akan diawasi oleh dewan pengawasn dan juga masyarkat yang bisa menyaksikan kegiatan MTQ tersebut.
"Jika ada temuan kecurangan bisa dilaporkan ke LPTQ oleh dewan pengawas dan jelas ada sanksi," kata Syibli Sarjaya.
Menurutnya, MTQ ke-XVI Tngkat Provinsi Banten Tahun 2019 akan dilaksanakan di Kota Tangerang pada 25 sampai 28 Maret 2019 dengan jumlah peserta yang akan mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 496 orang. Masing-masing daerah di Banten mengirimkan sebanyak 62 orang peserta untuk mengiuti sejumlah cabang yang dilombakan.
"Kegiatan tambahan lainnya ada seminar dan pameran serta pasar rakyat," kata Syibli..
Sementara itu Penjabat Sekda Banten Ino S Rawita berharap pelaksanaan MTQ Banten Tahun 2019 bisa menghasilkan bibit-bibit qori dan qoriah Banten yang unggul dan berprestasi, untuk disiapkan sebagai wakil Banten di tingkat nasional agar Banten bisa menjadi juara umum.
"MTQ Nasional lalu Banten hanya juara dua, MTQ Nasional tahun depan Banten harus juara umum. Saya optimis Banten bisa juara umum," kata Ino. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Sekarang ini sejak 2016 lalu sudah menggunakan sisitem e-MTQ. Jadi tidak bisa menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) sembarangan, kemarin juga banyak yang dicoret karena NIK-nya tidak cocok," kata Ketua PTQ Banten Syibli Sarjaya di Serang, Jumat.
Ia mengatakan, dengan adanya sistem e-MTQ dalam penyelenggaraan MTQ Banten tersebut, peserta yang dari luar daerah atau yang tidak memiliki KTP Banten dipastkan tidak bisa menjadi peserta karena tidak akan masuk NIK-nya saat diinput karena tidak terdaptar di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Namun demikian, jika peserta yang masih satu wilayah di Banten yang dipakai daerah lainnya, msaih memungkinkan terjadi karena KTP-nya masih wilayah Banten.
Selain itu, pihaknya jua menjamin netralitas dan objektifitas dewan haki dalam penyelenggaraan MTQ Banten, karena akan diawasi oleh dewan pengawasn dan juga masyarkat yang bisa menyaksikan kegiatan MTQ tersebut.
"Jika ada temuan kecurangan bisa dilaporkan ke LPTQ oleh dewan pengawas dan jelas ada sanksi," kata Syibli Sarjaya.
Menurutnya, MTQ ke-XVI Tngkat Provinsi Banten Tahun 2019 akan dilaksanakan di Kota Tangerang pada 25 sampai 28 Maret 2019 dengan jumlah peserta yang akan mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 496 orang. Masing-masing daerah di Banten mengirimkan sebanyak 62 orang peserta untuk mengiuti sejumlah cabang yang dilombakan.
"Kegiatan tambahan lainnya ada seminar dan pameran serta pasar rakyat," kata Syibli..
Sementara itu Penjabat Sekda Banten Ino S Rawita berharap pelaksanaan MTQ Banten Tahun 2019 bisa menghasilkan bibit-bibit qori dan qoriah Banten yang unggul dan berprestasi, untuk disiapkan sebagai wakil Banten di tingkat nasional agar Banten bisa menjadi juara umum.
"MTQ Nasional lalu Banten hanya juara dua, MTQ Nasional tahun depan Banten harus juara umum. Saya optimis Banten bisa juara umum," kata Ino. ***3***
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019