Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menanamkan budaya anti korupsi untuk memperkuat daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama di wilayah tersebut.

“Kami ingin menanamkan pesan bahwa membangun usaha yang sukses harus dimulai dari kejujuran. Integritas bukan hanya nilai moral, tetapi juga strategi bisnis untuk bertahan di tengah tantangan ekonomi,” kata Sekretaris Inspektorat sekaligus Ketua Forum Penyuluh Antikorupsi (FORPAK) Banten Ratu Syafitri Muhayati dalam keterangannya di Kota Serang, Jumat (17/10).

Ratu Syafitiri sempat menghadiri kegiatan Implementasi Strategi Bersaing UMKM Melalui Budaya Antikorupsi di Serang, Kamis (16/10).

Baca juga: Pemprov Banten libatkan perempuan perkuat budaya antikorupsi

Syafitri menegaskan, budaya antikorupsi menjadi fondasi penting bagi UMKM agar mampu tumbuh secara berkelanjutan dan dipercaya publik. Ia menilai, pelaku usaha yang berintegritas akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari mitra bisnis maupun lembaga keuangan.

“Integritas adalah modal utama. Dengan kejujuran dan tanggung jawab, pelaku usaha bisa bertumbuh tanpa takut kehilangan kepercayaan publik,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi kerja sama antara Inspektorat, FORPAK, dan Dinas Koperasi Banten yang turut menguatkan semangat antikorupsi di dunia usaha. “Kolaborasi ini membuktikan bahwa semangat antikorupsi bisa dimulai dari dunia usaha,” tambahnya.

Pegiat antikorupsi Nenong Fauziah Dasuki menilai pembekalan nilai-nilai integritas sejak dini penting bagi pelaku UMKM agar mampu membangun usaha yang jujur dan profesional. 

“Integritas bukan sekadar menghindari penyimpangan, tapi juga membentuk karakter wirausaha yang bertanggung jawab,” katanya.

Baca juga: KPK bina empat desa di Banten calon percontohan antikorupsi

Sementara akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Liza Mumtazah Damarwulan menekankan bahwa kejujuran dan transparansi adalah strategi bisnis yang paling efektif untuk meningkatkan daya saing.

“UMKM yang transparan, jujur, dan akuntabel akan lebih dipercaya oleh pasar dan memiliki ketahanan yang lebih kuat,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-25 Provinsi Banten dan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025. Sejak September, FORPAK bersama Inspektorat telah menggelar pelatihan budaya antikorupsi di delapan kabupaten dan kota, melibatkan ribuan pelajar, santri, dan pelaku UMKM.

Baca juga: Wagub Banten ingatkan birokrasi jangan bermain di "grey area"

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025