Lebak (Antaranews Banten) - Debat calon presiden (Capres) putaran kedua yang berlangsung Minggu (17/2) malam kebijakan pembangunan infrastuktur yang direalisasikan pemerintahan Joko Widodo dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
     
"Kami menilai pembangunan infrastuktur itu sangat menjadikan modal Jokowi untuk meyakinkan kepada masyarakat untuk memenangkan Pilpres 2019," kata Harist Hijrah, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung saat dihubungi di Lebak, Minggu.
     
Pemerintah Jokowi selama empat tahun terakhir pembangunan infrastuktur diberbagai daerah menggeliat dan menjadikan skala prioritas,termasuk di Provinsi Banten.
     
Pembangunan infrastuktur secara langsung sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
     
Bahkan, pembangunan jalan tol kini menembus antara Pulau Jawa bagian barat yakni Provinsi Banten hingga Jawa Timur.
   
Jokowi sangat berkomitmen melaksanakan program pembangunan infrastuktur, seperti jalan tol, tol laut, bandara, pembangkit listrik, waduk, jalan kereta api dan kawasan ekonomi khusus (KEK).
   
Pembangunan infrastuktur dapat menunjang akses lalu lintas juga mendekatkan terhadap pelayanan masyarakat.
   
Apabila, pemerintah membangun sarana pendidikan dan kesehatan, tetapi jika tidak dibangun infrastuktur jalan dan jembatan percuma saja, karena tidak aksebilitas lalu lintas itu.
   
Oleh karena itu, Jokowi merealisasikan berbagai pembangunan infrastuktur guna memudahkan mobilisasi distribusi barang dan jasa juga dapat menekan biaya transportasi.
   
"Kami yakin debat capres malam ini Jokowi akan unggul soal infrastuktur dibandingkan nomor 02 Prabowo Subianto, karena Prabowo belum pernah melaksanakan roda pemerintahan," katanya menjelaskan.
   
Menurut dia, Jokowi juga merealisasikan pembangunan infrastuktur di Papua guna mengejar ketertinggalan di daerah itu.
   
Dimana  infrastuktur Papua sangat tertinggal jauh, sehingga munculnya gerakan-gerakan spratisme atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).
   
Sebab, mereka sangat iri melihat kondisi infrastuktur Papua tertinggal jauh dibandingkan Pulau Jawa dan Sumatera.
   
Dengan demikian, kata dia, Jokowi hadir dan merealisasikan pembangun infrastuktur di Provinsi Papua.
   
Kemungkinan pertama kali pemerintahan Jokowi yang respon terhadap pembangunan infrastuktur untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.
   
Saat ini, pembangunan infratsuktur juga dirasakan masyarakat Indonesia bagian Timur, termasuk di Papua.
   
"Pembangunan infrastuktur yang dibangun Jokowi sebagai langkah modal untuk memenangkan Pilpres karena dapat dirasakan masyarakat," katanya.
   
Dalam debat tema infrastuktur itu dipastikan pasangan calon presiden nomor 02 akan menyerang balik masalah utang negara yang kini semakin membebani rakyat.
   
Selama pemerintah Jokowi utang negara terus membengkak dan akan menjadikan perdebatan capres sangat menarik.
   
Namun, utang negara yang membebani rakyat itu akan dipatahkan oleh Jokowi, karena utang negara itu masuk kategori utang produktif dan bukan konsumtif.
   
"Kami memprediksikan debat capres putaran kedua lebih menarik dan akan terjadi saling menyerang," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019