Lebak (AntaraNews Banten) - Sejumlah pelajar di Kabupaten Lebak, Banten, merasa senang menerima bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP), karena bisa mengurangi beban ekonomi keluarga.

"Kami akan gunakan dana PIP itu untuk keperluan membeli sepatu dan buku," kata Udin, seorang pelajar SMAN 1 Cikulur di Lebak, Kamis.

Pencairan dana PIP itu dicairkan melalui anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BNI Rangkasbitung sebesar Rp500 ribu per siswa.

Meski berjam-jam membuat ATM di BNI Rangkasbitung,namun ia bersama rekan-rekannya bersabar sambil menunggu panggilan petugas bank.

"Kami berharap bantuan dana itu terus belanjut, karena sangat bermanfaat bagi siswa dari keluarga tidak mampu," kata Udin yang kini duduk dibangu kelas 10.

Begitu juga Mulyadi, siswa Madrasah Tsnawiyah (Mts) Muncang mengaku bahwa dirinya kini membuat ATM BNI, karena mendapat bantuan PIP sebesar Rp500 ribu.

Ia mengaku awalnya kesulitan untuk membeli keperluan sekolah karena kedua orangtuanya sebagai  buruh tani.

Bahkan, sepatu miliknya sudah bolong-bolong, namun merasa lega dan senang, setelah menerima bantuan dana PIP yang digulirkan Presiden Joko Widodo.  

"Kami sangat terbantu adanya PIP itu, sehingga bisa melanjutkan pendidikan," kata Mulyadi siswa kelas II sambil mengaku dirinya setiap pergi ke sekolah berjalan kaki hingga empat kilometer menembus hutan dan jembatan gantung.

Kepala SMAN 1 Cikulur Kabupaten Lebak Chaerul Mumu Mufti mengatakan pelajar di sekolahnya yang menerima bantuan dana PIP sebanyak 13 siswa.

Mereka pelajar itu dari keluarga miskin,namun berprestasi.

Program PIP sangat dirasakan pelajar dan bisa mengantisipasi siswa putus sekolah.

"Kami minta program PIP terus dilanjutkan karena sangat membantu bagi pelajar dari keluarga miskin melanjutkanpendidikan," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019