Tangerang (Antaranews Banten) - Bupati Tangerang, Banten, Ahmed Zaki Iskandar mengharapkan aparat sipil negara (ASN) sebagai pelopor untuk mengurangi sampah yang setiap hari diproduksi mencapai 2.300 ton.

"Biasakan membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah dengan wadah bukan bahan yang sudah disiapkan, " kata Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Rabu.

Ahmed mengatakan aparat ASN juga tanggap terhadap lingkungan kerja dengan membersihan sampah yang ada disekitar kemudian dibuang pada tempatnya.

Hal itu terkait Pemkab Tangerang mengakui ada kendala dalam mengangkut sampah mencapai 2.300 ton setiap hari ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Jatiwaringin, Kecamatan Mauk.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Syaifullah mengatakan kendala sampah diantaranya menyangkut armada angkutan yang tersedia sebanyak 190 unit, itu pun banyak yang rusak dan perlu diperbaiki.

Namun dari jumlah armada yang tersedia maka yang dianggap layak untuk mengangkut sampah hanya sekitar 80 persen.

Sedangkan selebihnya dalam perbaikan dan ada juga yang rusak total sehingga tidak dapat lagi dipergunakan sehingga menjadi rongsokan.

Selain keterbatasan armada pihaknya juga menyesalkan kesadaran sebagian warga yang tidak membuang sampah pada tempatnya akhirnya berserakah pada sisi jalan.

Ahmed menambahkan selain ASN, pihaknya berharap para guru dapat memberikan contoh kepada anak didik dan warga soal penangganan sampah.

"Sampah yang ada di sekolah sebaiknya dikurangi, gunakan botol sebagai tempat minuman," kata mantan anggota Komisi I DPR RI itu.

Padahal sebelumnya, masalah sampah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat yakni Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.

Bahkan Menko Luhut memanggil Ahmed, Wali Kota Tangerang, Arief R. Wiesmansyah dan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dalam mengatasi sampah di wilayah Tangerang Raya.
 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019