Tangerang Selatan (Antaranews Banten) - SouthCity pengembang superblok di kawasan Pondok Cabe Tangerang Selatan tengah membangun apartemen berkonsep "coliving" untuk menjaring kalangan milenial sebagai pasar utama.
"Coliving merupakan konsep hunian yang dikembangkan di Amerika Serikat dengan tujuan agar penghuni apartemen dapat saling berinteraksi," kata Direktur SouthCity, Peony Tang di Tangerang Selatan, Selasa.
Peony mengatakan, untuk mendukung konsep tersebut apartemen tersebut dilengkapi dengan berbagai fasiitas untuk memaksa penghuni memanfaatkan fasilitas tersebut sehingga pada akhirnya saling berinterakasi.
Senada dengan hal itu, Associate Director SouthCity, Stevie Faverius Jaya mengatakan, seperti diketahui kehidupan di apartemen termasuk di Indonesia sangat individual, penghuni keluar untuk berkerja serta kembali untuk beristirahat.
"Terkadang mereka tidak mengenal tetangga dalam satu lantai, padahal interaksi itu sangat penting apabila terjadi sesuatu yang membutuhkan bantuan dari sesama penghuni apartemen," jelas Stevie.
Stevie mengungkapkan dari luas lahan 1,5 hektar apartemen The Parc yang dikembangkan sebanyak 75 persen merupakan ruang terbuka hijau termasuk berbagai fasilitas yang dapat dinikmati penghuni, serta hanya 15 persen dipakai sebagai hunian.
"Misalnya taman bermain anak, tentunya para orang tua akan ikut menemani anak-anaknya bermain. Tentunya sambil menunggu anak-anaknya bermain mereka tentunya saling menyapa, mengobrol, bahkan berteman," ujar dia.
Stevie menjelaskan apartemen yang dikembangkan merupakan bagian dari kawasan superblok seluas 55 hektar, targetnya penghuni dapat memenuhi berbagai kebutuhan cukup dalam satu kawasan sehingga mengurangi kepadatan.
"Kami akan membangun tiga tower apartemen dengan total hunian sebanyak 1.600 unit atau termasuk apartemen berlantai rendah mengingat lokasinya dekat lapangan udara Pondok Cabe. Biaya untuk membangun apartemen tersebut diperkirakan Rp800 miliar," jelas Stevie.
Stevie juga mengaku untuk menjaring kalangan milenial memang tidak mudah membutuhkan pendekatan yang berbeda. Kelompok ini lebih suka berkumpul dan makan bersama dengan teman-temannya, serta belum memikirkan untuk bertempat tinggal.
"Kami ingin memberikan pemahanan ketimbang uang hasil kerjanya dipakai untuk kumpul-kumpul sebaiknya sebagian disisihkan untuk membeli hunian. Untuk itu kami sudah siapkan uang muka ringan 20 persen serta dapat dicicil sampai 35 kali," ujar dia.
Stevie optimistis dengan lokasi yang dekat dengan tol Depok-Antasari dan Cinere-Jagorawi ditambah harganya yang terjangkau akan membuat kalangan milenial tertarik untuk bertempat tinggal di SouthCity.
Baca juga: Kebutuhan Ruko Tinggi SouthCity Square Terjual 35 Persen
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Coliving merupakan konsep hunian yang dikembangkan di Amerika Serikat dengan tujuan agar penghuni apartemen dapat saling berinteraksi," kata Direktur SouthCity, Peony Tang di Tangerang Selatan, Selasa.
Peony mengatakan, untuk mendukung konsep tersebut apartemen tersebut dilengkapi dengan berbagai fasiitas untuk memaksa penghuni memanfaatkan fasilitas tersebut sehingga pada akhirnya saling berinterakasi.
Senada dengan hal itu, Associate Director SouthCity, Stevie Faverius Jaya mengatakan, seperti diketahui kehidupan di apartemen termasuk di Indonesia sangat individual, penghuni keluar untuk berkerja serta kembali untuk beristirahat.
"Terkadang mereka tidak mengenal tetangga dalam satu lantai, padahal interaksi itu sangat penting apabila terjadi sesuatu yang membutuhkan bantuan dari sesama penghuni apartemen," jelas Stevie.
Stevie mengungkapkan dari luas lahan 1,5 hektar apartemen The Parc yang dikembangkan sebanyak 75 persen merupakan ruang terbuka hijau termasuk berbagai fasilitas yang dapat dinikmati penghuni, serta hanya 15 persen dipakai sebagai hunian.
"Misalnya taman bermain anak, tentunya para orang tua akan ikut menemani anak-anaknya bermain. Tentunya sambil menunggu anak-anaknya bermain mereka tentunya saling menyapa, mengobrol, bahkan berteman," ujar dia.
Stevie menjelaskan apartemen yang dikembangkan merupakan bagian dari kawasan superblok seluas 55 hektar, targetnya penghuni dapat memenuhi berbagai kebutuhan cukup dalam satu kawasan sehingga mengurangi kepadatan.
"Kami akan membangun tiga tower apartemen dengan total hunian sebanyak 1.600 unit atau termasuk apartemen berlantai rendah mengingat lokasinya dekat lapangan udara Pondok Cabe. Biaya untuk membangun apartemen tersebut diperkirakan Rp800 miliar," jelas Stevie.
Stevie juga mengaku untuk menjaring kalangan milenial memang tidak mudah membutuhkan pendekatan yang berbeda. Kelompok ini lebih suka berkumpul dan makan bersama dengan teman-temannya, serta belum memikirkan untuk bertempat tinggal.
"Kami ingin memberikan pemahanan ketimbang uang hasil kerjanya dipakai untuk kumpul-kumpul sebaiknya sebagian disisihkan untuk membeli hunian. Untuk itu kami sudah siapkan uang muka ringan 20 persen serta dapat dicicil sampai 35 kali," ujar dia.
Stevie optimistis dengan lokasi yang dekat dengan tol Depok-Antasari dan Cinere-Jagorawi ditambah harganya yang terjangkau akan membuat kalangan milenial tertarik untuk bertempat tinggal di SouthCity.
Baca juga: Kebutuhan Ruko Tinggi SouthCity Square Terjual 35 Persen
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019