Tangerang (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menargetkan tiga proyek pasar tradional rampung selama tahun 2019 karena dilakukan secara bertahap dengan sumber dana dari APBD setempat.
"Pasar itu berada di Kecamatan Tigaraksa, Cisoka, Pasar Kemis dan beberapa bulan ke depan segera diisi oleh pedagang," kata Kepala Perusahaan Daerah (PD) Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Jamaludin di Tangerang, Senin.
Jamaludin mengatakan selama tahun 2018, sudah dibangun pasar tradisional di Mauk, dua lantai dan dapat diisi sekitar 500 pedagang serta terdapat puluhan los pedagang kaki lima.
Pihaknya merencanakan membangun 18 unit pasar tradisional yang berada di Kecamatan Pasar Kemis, Mauk, Tigaraksa, Cisoka, Sepatan, Balaraja, Teluknaga maupun di Kronjo.
Menurut dia, untuk penempatan pedagang maka perlu ada musyawarah dan kesepakatan karena lebih memprioritaskan kepada pedagang lama.
"Ini sesuai kesepakatan pedagang dengan PD Pasar sebagai pengelola bahwa harga sewa kios sebesar Rp36 juta selama 20 tahun dengan ukuran 3x2 meter," katanya.
Namun pasar tradisional yang dibangun itu mengacu pada program nasional dan didukung oleh sarana maupun prasarana yang memadai untuk pedagang.
Pasar tradisional itu juga dilengkapi sarana parkir mobil dan kendaraan roda dua, ini merupakan suatu keharusan karena tidak mengganggu arus lalu lintas bila diparkir di bahu jalan.
Bahkan prasarana yang tersedia juga harus dapat membuat warga sebagai konsumen merasa nyaman dan aman selama berbelanja meski di pasar tradisional.
Pihaknya juga mengutamakan pasar tersebut tetap bersih maka telah tersedia sejumlah areal untuk menampung sampah sebelum dibawa petugas ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Proyek pasar tradisonal tersebut salah satunya untuk menghilangkan kesan kumuh dan becek maka kalah bersaing dengan swalayan mini yang letaknya berdekatan.
Demikian pula pihaknya memberikan fasilitas pinjaman perbankan berupa kredit jangka waktu yang ditentukan kepada pedagang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Pasar itu berada di Kecamatan Tigaraksa, Cisoka, Pasar Kemis dan beberapa bulan ke depan segera diisi oleh pedagang," kata Kepala Perusahaan Daerah (PD) Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Jamaludin di Tangerang, Senin.
Jamaludin mengatakan selama tahun 2018, sudah dibangun pasar tradisional di Mauk, dua lantai dan dapat diisi sekitar 500 pedagang serta terdapat puluhan los pedagang kaki lima.
Pihaknya merencanakan membangun 18 unit pasar tradisional yang berada di Kecamatan Pasar Kemis, Mauk, Tigaraksa, Cisoka, Sepatan, Balaraja, Teluknaga maupun di Kronjo.
Menurut dia, untuk penempatan pedagang maka perlu ada musyawarah dan kesepakatan karena lebih memprioritaskan kepada pedagang lama.
"Ini sesuai kesepakatan pedagang dengan PD Pasar sebagai pengelola bahwa harga sewa kios sebesar Rp36 juta selama 20 tahun dengan ukuran 3x2 meter," katanya.
Namun pasar tradisional yang dibangun itu mengacu pada program nasional dan didukung oleh sarana maupun prasarana yang memadai untuk pedagang.
Pasar tradisional itu juga dilengkapi sarana parkir mobil dan kendaraan roda dua, ini merupakan suatu keharusan karena tidak mengganggu arus lalu lintas bila diparkir di bahu jalan.
Bahkan prasarana yang tersedia juga harus dapat membuat warga sebagai konsumen merasa nyaman dan aman selama berbelanja meski di pasar tradisional.
Pihaknya juga mengutamakan pasar tersebut tetap bersih maka telah tersedia sejumlah areal untuk menampung sampah sebelum dibawa petugas ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Proyek pasar tradisonal tersebut salah satunya untuk menghilangkan kesan kumuh dan becek maka kalah bersaing dengan swalayan mini yang letaknya berdekatan.
Demikian pula pihaknya memberikan fasilitas pinjaman perbankan berupa kredit jangka waktu yang ditentukan kepada pedagang.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019