Lebak (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak menjalin kerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengembangkan inovasi akselarasi peningkatan produksi padi Lebak.
     
"Kerja sama itu direalisasikan tahun 2019 dalam upaya meningkatkan produktivitas pangan sehingga menguntungkan pendapatan ekonomi petani," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat dihubungi di Lebak, Rabu.
     
Pengembangan akselarasi peningkatan produksi padi Lebak akan dikembangkan  varietas unggul Mira 1 dan Mira 2.
    
Varietas padi unggul itu menghasilkan produktivitas panen hingga 8 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare.
     
Mira 1 dan Mira 2 M merupakan varietas padi hasil pengembangan riset dari Batan dengan produktivitas tinggi juga masa panen lebih cepat juga tahan terhadap berbagai hama penyakit.
     
"Benih varietas unggul itu nantinya akan dilaksanakan petani melalui gerakan percepatan tanam di 28 kecamatan," katanya menjelaskan.
     
Menurut Dede, padi varietas unggul hasil pengembangan teknologi nuklir memiliki keunggulan dengan produktivitas tinggi hingga mencapai 8 ton GKP per hektare.
     
Selain itu juga tahan terhadap serangan hama maupun penyakit tanaman lainnya,seperti wereng juga masa panen lebih cepat.
     
Pengembangan varietas benih unggul itu diharapkan mampu mewujudkan swasembada pangan juga usaha ekonomi petani menjadi lebih baik dan menguntungkan.
     
"Kita bayangkan keuntungkan petani cukup besar hingga mencapai Rp48 juta per hektare, jika panen  sebanyak 8 ton GKP per hektare dan dikonversikan beras menjadi 6 ton setara beras dengan harga beras Rp8.000 Kg itu," katanya menjelaskan.
     
Ia mengatakan, kerja sama dengan Batan itu diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan pendapatan ekonomi petani.
     
Pemerintah daerah juga akan melaksanakan pengembangan padi produktivitas tinggi dengan desa melalui Balai Benih Bojongleles.
     
Pengembangan padi itu diharapkan petani yang menggarap sawah "bengkok" atau sawah milik desa bisa  dikembangkan penangkaran benih unggul produktivitas tinggi.
     
Pemerintah daerah juga mendorong petani agar melaksanakan penerapan rekayasa teknologi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) tenaga penyuluh.
     
Sebab, pengembangan benih unggul produktivitas tinggi itu tentu harus adanya perubahan sikap ketrampilan baik penyuluh lapangan maupun kelompok tani.
   
"Kami yakin varietas unggul Mira 1 dan Mira 2 jika didorong penerapan teknologi dipastikan memberikan manfaat besar bagi petani guna mendukung program swasembada pangan nasional," katanya.


 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019