Pandeglang (Antaranews Banten)   - Bangkai perahu dan sampah di aliran Sungai Cipunten Agung menjadi salah satu penyebab air meluap dan menimbulkan banjir yang merendam sekitar 500 rumah warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten.
   
"Tidak ada jalan lagi itu mah harus di angkat  agar air tidak naik lagi ke rumah kami," kata Amah, salah seorang warga korban banjir di Labuan, Pandeglang, Rabu.
   
Bangkai perahu dan sampah yang dampak dari tsunami Selat Sunda yang melanda wilayah itu pada Sabtu (22/12) memenuhi sungai tersebut.
   
Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) menurunkan bantuan alat berat untuk membersihkan bangkai perahu dan tumpukan sampah yang berada di airan sungai sungai tersebut.
  
Namun alat berat yang diturunkan BBWSC3 belum juga di oprasikan untuk mengangkat bangkai perahu dan sampah yang menutupi  aliran sungai, lantaran tidak ada akses jalan untuk bisa menjangkau bibir sungai.
   
"Saya sudah sampaikan ke Ibu Bupati (Irna Narulita) untuk meminta kases jalan agar alat berat bisa masuk kesana," kata Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS3C, Asep Anang.
   
Selain tidak ada akses untuk alat berat masuk ke lokasi bangkai perahu dan tumpukan sampah, darasnya aliran sungai menjadi kendala untuk BBWSC3 membersihkan bangkai perahu yang menjadi penyebab aliran Cipintun Agung meluap hingga menyebabkan ratudan rumah warga di Desa Teluk, Labuan terendam.
   
"Kita belum dapat memastikan kapan akan tuntas, karena aliran air sangat deras. Jangan kan alat dari pinggir, dengan menggunakan pontoon aja bisa terseret itu," katanya.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019