Pandeglang, 30/12 (Antara) - Tokoh ulama Kabupaten Pandeglang, Banten, merasa prihatin bencana tsunami yang menerjang Perairan Selat Sunda hingga mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka.
     "Saya kira musibah bencana itu merupakan ujian dari Allah SWT," kata KH Ma'ani Rusdi, pimpinan Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu) Menes, Pandeglang, Minggu.
     Bencana tsunami yang menimpa warga pesisir Pandeglang mulai Pantai Carita, Pantai Teluk, Pantai Labuan, Pantai Panimbang, Tanjung Lesung hingga Pantai Sumur cukup memprihatinkan.
     Selain ratusan korban meninggal dunia juga luka-luka serta hilang.
     Mereka juga puluhan ribu harus mengungsi karena kondisi rumah dan permukiman mengalami kerusakan.
     "Kita berharap warga yang terkena bencana itu bersabar dan tabah atas ujian itu," katanya menjelaskan.
     Menurut dia, penanganan pascabencana itu yang utama diprioritaskan penyaluran logistik berupa bahan pokok, aneka makanan, minuman kemasan, selimut, pakaian dan keperluan lainnya.
     Penyaluran logistik itu agar korban tsunami yang tinggal di pengungsian tidak menjadikan ancaman kelaparan maupun penyakit.
     Selama ini, penanganan pasca-tsunami relatif baik, karena persediaan logistik relatif aman dan cukup.
     Penyaluran bantuan logistik terus mengalir mulai pemerintah, TNI, Polri, Basarnas, BUMN, Perusahaan Swasta,  BNPB, BPBD hingga berbagai organisasi kemasyarakatan.
     "Kami berharap penanganan korban yang tinggal di pengungsian menjadi lebih baik," katanya.
     Ketua Tanggap Darurat Letkol INF Fitriani Nur Heru mengatakan sejauh ini penanganan pascabencana difokuskan evakuasi pertolongan dan mencari korban yang hilang.
     Diperkirakan korban yang hilang masih banyak, sehingga tim SAR gabungan terus melakukan upaya pencarian korban yang hilang bisa ditemukan dalam kondisi meninggal maupun hidup.
     Saat ini, jumlah korban meninggal tercatat 313 orang, 757 luka-luka dan 8 hilang.
     Sedangkan, masyarakat yang mengungsi di sejumlah kecamatan mencapai 33.316 orang.
     Persediaan logistik untuk masyarakat yang terdampak tsunami terpenuhi dan mencukupi. 
     Namun, pihaknya meminta kepolisian setempat agar menertibkan posko relawan yang menyalurkan logistik,karena dikhawatirkan tidak disalurkan ke warga korban tsunami.
     "Kami berharap posko relawan itu perlu kejelasan guna mencegah penyelewangan bantuan itu. Kita khawatir bantuan logistik itu ke pedagang dan tidak disalurkan ke warga korban tsunami," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018