Pandeglang, (Antaranews Banten) - Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana gelombang tsunami di Perairan Selat Sunda, Banten bertambah menjadi 356 orang dari sebelumnya 334 orang.

"Kami menerima laporan korban meninggal dunia itu hingga pukul 19.00 WIB," kata Fahrizal, seorang petugas Badan SAR Nasional (Basarnas) di Posko Utama Bencana Tsunami di Pandeglang, Senin (24/12).

Petugas relawan hingga kini masih melakukan evakuasi di lokasi yang terdampak gelombang tsunami.

Kemungkinan jumlah korban meninggal, luka-luka hingga hilang masih bertambah.  Sebab, saat ini cuaca di Perairan Selat Sunda buruk disertai hujan dan angin kencang.

Berdasarkan data jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami yang menerjang wilayah Provinsi Banten dan Lampung tercatat 356 orang.

Mereka korban yang terdampak tsunami tersebar di 17 titik dan korban meninggal dunia terbanyak di titik Panimbang 74 orang, Carita 71 orang, OSC Lampung 70 orang, Tanjung Lesung 52, Sumur 38, Cimanggu 14 orang, Labuan 12 orang, dan Anyer 12 orang. 

Sementara korban yang mengalami luka-luka  sebanyak 999 orang  dan hilang 61 orang.  "Kebanyakan korban meninggal dunia itu para wisatawan," katanya.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan pihaknya memfokuskan pencarian mayat maupun evakuasi korban gelombang tsunami.  Sebab, tidak tertutup kemungkinan korban tsunami bertambah karena saat ini cuaca kurang bersahabat.

"Kami minta petugas tim evakuasi dapat menemukan korban tsunami baik yang sudah meninggal dunia maupun luka-luka," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018