Serang, (Antaranews Banten) - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten mulai maksimalkan evakuasi korban Tsunami di wilayah terisolir di Kecamatan Sumur dan sekitarnya. 

"Fokus sudah kita geser, dimana alat berat sudah diterjunkan untuk dapat membuka jalur menuju Kecamatan Sumur atau Tanjung Lesung agar bantuan dapat masuk ke wilayah tersebut," kata Andika Hazrumy ketika melakukan kunjungan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, di Pandeglang, Senin.

Menurut Andika, saat ini Pemprov Banten telah menerjunkan tim dengan membawa alat berat untuk dapat membuka jalan serta mengevakuasi korban terdampak Tsunami di wilayah tersebut.

Andika mengaku tidak menutup kemungkinan terdapat sejumlah korban di wilayah Kecamatan Sumur, oleh karenanya RSUD Berkah Pandeglang sebagai salah satu rumah sakit rujukan selalu siap menerima korban nantinya. 

Untuk melakukan evakuasi dan identifikasi, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemkab Pandeglang, BNPB, Basarnas, TNI POLRI serta relawan. 

"Sudah kita koordinasikan, agar dapat memaksimalkan evakuasi di wilayah-wilayah yang belum tersentuh," katanya.  

Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Hadi Suryadi mengatakan, sejak adanya informasi kejadian bencana Tsunami tersebut, pihaknya langsung menurunkan tiga tim untuk melakukan evakuasi dan penanganan. Petugas tersebut diturunkan dua grup di Carita dan 1 grup di daerah Panimbang.

Di setiap grup, kata Hadi ada 1 eskavator, 1 loader dan 2 dump truk.  Tetapi ada 1 grup yang stanby di Pandeglang.

"Jalur Cilegon, Anyer, Labuan, Carita, Mandalawangi, Panimbang sudah bagus, yang Tanjung Lesung mudah-mudahan hari ini selesai," kata Hadi.

Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Diskominfo Banten, Amal Herawan Budhi mengatakan, data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Banten sampai dengan Senin (24/12) pukul 12.00 WIB tercatat jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 276 orang.

Sedangkan yang mengalami luka-luka sebanyak 783 orang dan 68 orang hilang, sebanyak 4.764 orang berada di pengungsian.  Sementara itu, sebanyak 192 orang dalam proses evakuasi di sekitar wilayah Tanjung Lesung. 

Sedangkan kerugian material mencapai 443 unit rumah, 10 unit kendaraan roda empat, 38 unit roda dua, 9 unit hotel rusak berat. Dan, disekitar wilayah Tanjung Lesung sebanyak 60 unit warung rusak berat.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018