Serang, (Antaranews Banten) - Bank Indonesia Perwakilan Banten menyiapkan uang Rp2,7 triliun untuk keperluan masyarakat yang membutuhkan uang selama Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Jumlah sebesar itu mencukupi bahkan lebih karena diproyeksikan kebutuhan selama menghadapi hari besar ummat kristiani itu hanya sebesar Rp1,5 triliun dengan rincian Perbankan Rp936 miliar dan masyarakat serta ritel Rp564 miliar untuk kebutuhan bulan Nopember sampai Desember, kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten Rahmat Hernowo di Serang, Kamis (20/12).  

Ia mengatakan mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan permintaan uang non tunai, khususnya di tempat strategis seperti pelabuhan dan rest area jalan tol, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara jalan tol (MMS), Pelabuhan Merak (ASDP) dan pihak Perbankan, termasuk dengan penambahan jumlah layanan seperti ATM.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan PT MMS, BSD Tol, PT ASDP Indonesia Ferry dan pihak Perbankan diwakili BRI pada Selasa (18/12) di Serang, untuk membahas persiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2019 sekaligus menyampaikan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Banten periode November 2018," kata Hernowo.

Sementara itu, Shelvy Arifin, VP Marketing dan Business PT ASDP mengatakan pihaknya terus meningkatkan layanan penjualan tiket dengan sistem pembayaran nontunai (cashless) yang sampai saat ini baru bisa menggunakan uang elektonik Brizzi (BRI), cash (BNI), e-money (Mandiri) dan Blink (BTN). "Untuk tahap awal, metode pembayaran ini berlaku bagi pengguna jasa pejalan kaki, kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.

Ia mengatakan saat ini sudah dilakukan penambahan mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk antisipasi lonjakan penumpang saat angkutan Natal dan Tahun Baru, yaitu sebanyak 120 mesin EDC untuk 4 pelabuhan. Sebanyak 46 Unit untuk Pelabuhan Merak, 30 Unit untuk Pelabuhan Bakauheni, 19 unit untuk Pelabuhan Ketapang, dan 25 unit untuk Pelabuhan Gilimanuk. 

"Dengan penambahan ini, ASDP dipastikan siap melayani pembayaran tiket non tunai, khususnya di 4 pelabuhan dengan total EDC eksisting untuk pelabuhan Merak sebanyak 76 Unit, Bakauheni 54 unit, Ketapang 33 Unit, dan Gilimanuk sebanyak 39 unit," katanya. 

Adapun untuk top up kartu elektronik sudah tersedia lokasi di empat pelabuhan tersebut yang disediakan oleh koperasi ataupun agen bank. Selain itu,  bagi pengguna yang ingin mengantisipasi antrian panjang, pengguna jasa juga dapat melakukan top up di lokasi lain seperti minimarket, rest area, atau lainnya. 

"Bagi pengguna jasa yang belum memiliki kartu elektronik, dapat membeli salah satu bank HIMBARA (Mandiri, BNI, BRI, BTN) seharga Rp 25,000 dan untuk jasa top up uang elektronik sebesar Rp1.500 per satu kali top up," ujar Imelda menambahkan. 

Manager Humas MMS Theresia Dyah Murtadiri mengatakan akan mengoptimalikan 10 Gerbang Tol terdiri atas 89 gardu regular, 7 gardu reversible dan 5 gardu tandem yang terdiri atas 23 Gardu Tol Otomatis (GTO) yaitu 12 GTO Entrance, 9 GTO
Exit, 2 GTO Ramp.

Ia menambahkan pihak memastikan semua jalan bebas dari rambu pekerjaan jalan yang berada di jalur utama, serta melakukan pemantauan dan pengaturan kondisi lalu lintas.

"Kami juga memberikan layanan 2 Pos Kesehatan di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 68 arah Merak dan Jakarta serta mengoptimalkan fasilitas dan layanan 4 TIP di Tol Tangerang-Merak, Parkir & Toilet Gratis, top up uang elektronik," katanya.

Selain itu, kata Theresia, pihaknya memberikan informasi destinasi wisata di berbagai platform media, dimulai dari informasipetunjuk arah dan jarak tempuh mencapai lokasi wisata.

Darwaji, Wakil Pimpinan Wilayah Kanwil BRI 3, mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan persediaan uang di tiap ATM dan selalu mengawasi jangan sampai kehabisan uang agar masyarakat yang membutuhkan uang tunai terlayani.
     

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018