Lebak (Antaranews Banten) - Kerukunan umat beragama di Kabupaten Lebak, Banten, berjalan kondusif menjelang tahun politik 2019 pada Pemilihan Presiden, Dewan Perwakilan Daerh (DPD) serta DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota.
   
 "Kita berkomitmen menjaga kerukunan antarumat beragama untuk mengedepankan persatuan," kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak KH Baidjuri saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
     
Pemuka agama di Kabupaten Lebak hingga kini lebih mengedepankan persatuan dengan menjaga kerukunan serta saling menghormati dan menghargai,terlebih menjelang pemilu 2019.
     
Selama ini, hubungan antarumat beragama berjalan dengan baik dan tidak pernah terjadi tindakan kekerasan atau ancaman perpecahan.
     
Selain itu juga pihaknya mengintensifkan dialog juga menjalin silatuhrahmi kepada semua agama yang dianut masyarakat.
     
"Kami setiap bulan menyelenggarakan pertemuan sekaligus sosialisasi pentingnya kerukunan antarumat bergama," ujarnya menjelaskan.
     
Ia juga mengatakan, saat ini, hubungan antarumat beragama di Kabupaten Lebak sangat baik dan kondusif antara pemeluk Islam, Katolik, Kristen, Konghucu, Hindu dan Buddha. 
     
Bahkan, kerukunan di tengah masyarakat cukup terjaga dan terpelihara,sehingga belum pernah mengalami perpecahan.
     
"Saya kira hubungan antarumat beragama di sini tidak ada masalah dan saling menghargai keyakinan yang dianut pemeluk agama masing-masing," ujarnya.
     
Ketua Majelis Agama Budha Kabupaten Lebak Ojok Sie atau Dian Sandinata mengatakan selama ini kerukunan umatberagama penuh kedamaian dan hidup saling berdampingan dengan membangun rasa persaudaraan.
     
Masyarakat penganut agama Budha di Kabupaten Lebak mencapai ribuan orang dan kebanyakan mereka berprofesi pedagang.
     
Selama ini, kehidupan masyarakat penganut agama Budha hidup dengan tenang dan saling toleransi.
     
"Kami merasa bangga adanya undangan dari Ormas Islam terbesar di Indonesia itu," katanya.
     
Ketua Muhammadiyah Kabupaten Lebak Ustad Bunyamin Taufik mengajak masyarakat agar mengedepankan kerukunan umat menjelang tahun politik.
     
Pemuka agama dan tokoh masyarakat harus melestarikan kerukunan umat beragama. 
     
"Kita saling menghormati dan menghargai antaragama untuk mencintai kedamaian," katanya.
     
Sementara itu,  Ketua Koordinator Jemaat Gereja Tibrias Indonesia (GTI) wilayah Kabupaten Lebak Beti Setiawati mengapresiasi kerukunan umat beragama di daerah ini karena hidup saling berdampingan.
     
Kerukunan umat beragama itu tentu berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat, karena hidup penuh kedamaian, ketenangan tanpa menimbulkan konflik maupun gesekan sosial.
     
"Kami seringkali mengikuti kegiatan keagamaan maupun pertemuan pada FKUB," ujarnya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018