Pandeglang (Antaranews Banten) - Sebanyak  madrasah diniyah takmiliyah awaliayah (MDTA) lolos verifikasi untuk mendapatkan dana hibat dari Pemkab Pandeglang dengan total sebesar Rp6 miliar yang berasal dari APBD 2018.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita saat menyerahkan secara simbolis bantuan hibah bagi MDTA mengharapkan  agar bantuan itu dimanfaatkan dengan baik guna membantu operasional MDTA meski nilainya tidak seberapa jika dibandingkan dengan kerja keras para guru pengajar pada lembaga pendidikan tersebut.
   
"MDTA perannya cukup penting dalam memberikan tambahan pendidikan agama bagi peserta didik. Harus terus kita syukuri,  mudah-mudahan seiring waktu berjalan,  kesejahteraan akan terus meningkat," katanya.
   
Irna menyatakan, MDTA memiliki fungsi untuk memenuhi tambahan pendidikan agama Islam,  memberikan pengetahuan dan membentuk peserta didik yang berahlak mulia, takwa kepada Allah SWT sehingga jadi anak soleh dan solehah.
   
"Kami mohon maaf agak telat pencairannya. Dan saya minta jangan ada oknum pungli dalam pencairan dana ini," ujarnya.
   
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, Olis Solihin menyatakan dari 1.100 jumlah MDTA,  hanya 867 yang lolos verifikasi, dan bantuan dana hibah itu  sudah bisa dicairkan.
   
Menurutnya,  penyaluran dana hibah ini sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 58 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Hibah Uang  Yang Bersumber Dari APBD Pandeglang Kepada MDTA.
   
"Penggunaannya diatur dalam Pasal 6, Perbub No.58 Tahun 2018, yakni  untuk operasional kegiatan belajar dan mengajar serta ketatausahaan sebesar 25 persen dari jumlah dana hibah yang diterima  dan 75% untuk bantuan insentif kepala sekolah Rp300 ribu dan insentif guru Rp200  ribu," katanya.
   
Nilai hibah MDTA yang diterima bervariatif, yakni berkisar Rp5-Rp8 juga tiap MDTA. Dari 35 kecamatan, yang paling besar yakni Kecamatan Cikeusik yaitu 258,6 juta dengan jumlah MDTA yang lolos verifikasi 38 unit.

 

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018