Lebak (Antaranews Banten) - Produksi perikanan tangkap pesisir selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mampu menyumbangkan kesejahteraan masyarakat setempat.
   
 "Kita produksi perikanan tangkap menembus 5.508.512 kilogram dengan perguliran nilai ekonomi Rp124.953.541.067," kata Kepala Bidang Pembinaan Nelayan Kabupaten Lebak Hassan Lubis di Lebak, Rabu.
     
Pemerintah daerah mendorong perikanan tangkap menjadikan andalan ekonomi masyarakat, karena memiliki potensi cukup besar dengan memiliki panjang pantai 92,41 Km.
     
Produksi perikanan tangkap berpotensi hingga 10.557,24 ton/tahun yang terdiri dari perairan umum sebanyak 3.712, 40 ton/tahun dan perairan zona ekonomi ekslusif  6.844,84 ton/tahun.
     
Namun, saat ini, produksi perikanan tangkap sebanyak 5.508.512 Kg dengan nilai pendapatan ekonomi Rp124.953.541.067.
     
Karena itu, pihaknya setiap tahun menyalurkan bantuan alat tangkap berupa kapal hingga jaring kepada nelayan guna meningkatkan produksi tangkapan.
     
"Kami berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakat pesisir yang kebanyakan berprofesi nelayan untuk memberikan bantuan sarana produksi itu," ujarnya menjelaskan.
     
Menurut Hassan, perikanan tangkapan di pesisir selatan Kabupaten Lebak terdapat 43 jenis ikan, diantaranya kakap merah, kerapu, kwe, layang bemgol, tuna sirip kuning dan tongkol abu-abu.
     
Produksi perikanan tangkap dipasok ke wilayah Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
     
Bahkan, beberapa jenis ikan, seperti kakap merah dan layur diekspor ke luar negeri.
     
Selama ini, kata dia, nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak yang tersebar di 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
     
"Kami minta nelayan terus meningkatkan produksi tangkapan guna meningkatkan pendapatan ekonomi mereka," ujarnya, menjelaskan.
     
Iming (50), seorang nelayan di pesisir Pantai Binuangeun, Kabupaten Lebak mengaku setiap hari mencari layur, cakalang, tuna, dan kakap merah, karena jenis ikan itu memiliki harga cukup tinggi.
     
Harga ikan kakap merah bisa dilelang Rp60.000/Kg, layur Rp50.000/Kg dan cakalang Rp70.000/Kg.
     
"Kami melaut jika cuaca normal bisa mendapat penghasilan bersih setelah dipotong bahan bakar mencapai Rp750 ribu sampai Rp1,5 juta per hari," katanya.


 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018