Serang (Antaranews Banten) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten meminta agar unit donor darah (UDD) membuka pelayanan di tempat umum seperti di pusat pebelanjaan, perguruan tinggi, dan di kantor-kantor kecamatan untuk mempermudah masyarakat mendonorkan darahnya.       
      
Ketua PMI Banten  Ratu Tatu Chasanah di Serang, Selasa, mengatakan PMI Banten selalu berupaya untuk memberikan pelayanan donor darah sukarela kepada masyarakat, dan membantu pemerintah dalam penyediaan darah yang dibutuhkan.
      
"Menumbuhkan jiwa kemanusiaan terhadap masyarakat melalui upaya donor darah tentu tidak mudah, dan menjadi tugas kita bersama,” katanya.
     
Tatu mengatakan, jumlah pendonor sendiri mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, meskipun  tidak signifikan. Tingkat partisipasi paling tinggi di Provinsi Banten adalah Kota Tangerang sedangkan yang paling rendah yakni di Kabupaten Pandeglang.
      
''Kota Tanggerang melakukan ekspansi hingga ke Jakarta serta melakukan kerjasama dengan mall dan kecamatan untuk melakukan donor darah sebulan sekali secara rutin,” katanya  saat memberikan Penghargaan untuk 139 Pendonor Sukarela di Aula Pusdiklat Provinsi Banten.
        
Pemberian  penghargaan  kepada  139 pendonor sukarela tersebut  antara lain adalah, 91 orang sebanyak 50 kali donor, 22 orang 75 kali, dan 26 orang 100 kali.              ''Untuk 100 kali mendonor pada 26 Januari tahun depan akan diberikan penghargaan langsung oleh presiden," kata dia.
       
Pada semester satu di  2018, tercatat 73.863 pendonor darah sukarela yang tersebar di Provinsi Banten. Jumlah tersebut, berasal dari tujuh Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, minus Kabupaten Lebak.
      
Sementara Sekretaris PMI Provinsi Banten,  Rahmat Fitriadi mengatakan,  daerah di Banten yang paling banyak membutuhkan kantong darah yakni Kabupaten dan Kota Tanggerang. Sebab dua daerah tersebut memiliki rumah sakit lebih banyak dibanding dengan daerah lain.
      

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018