Lebak (Antaranews Banten) - Ketua I  Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Baijduri mengatakan kemenangan pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019 merupakan takdir yang datangnya dari Allah Swt.
   
 "Kita bukan siapa yang dipilih, tetapi Allah Swt yang menakdirkan siapa yang menjadi Pilpres itu," kata Baidjuri di Lebak, Senin. 
     
Menurut dia, MUI Kabupaten Lebak merasa prihatin saat ini menjelang pesta demokrasi terjadi saling hujat menghujat, menjelek-jelekan,ujar kebencian hingga berita hoaks (kabar bohong).
     
Mereka menyebarkan sikap buruk tersebut melalui media sosial, seperti facebook, twitter, isrtagram dan youtube. 
     
Kondisi demikian, tentu sangat berpotensi menimbulkan perpecahan dan permusuhan.
     
Karena itu, MUI Kabupaten Lebak meminta elit politik hingga pendukung calon pasangan presiden nomor urut 01 dan 02,tetap lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan.
     
"Kami berharap Pilpres tetap berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan kesjehteraan rakyat," katanya.
     
Menurut dia, menjelang Pilpres sudah hal biasa terjadi gesekan-gesekan antarpendukung calon presiden.
     
Namun, gesekan-gesekan yang terjadi saat ini tentu berbeda dengan Pilpres sebelumnya, yakni pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa.
     
Saat ini, kata dia, gesekan-gesekan menjelang Pilpres ditunggangi oleh kelompok kecil dari pendatang baru, diantaranya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
     
Masyarakat diminta menjaga kedamaian, kerukunan, persatuan dan kesatuan.
     
"Kita berharap Pilpres damai, aman, tertib dan tidak menimbulkan konflik dan perpecahan," ujarnya menjelaskan.
     
Baidjuri mengatakan kemenangan Pilpres itu merupakan takdir yang datangnya dari Allah SWT. 
     
Sebab, takdir itu tidak bisa diubah oleh manusia dan umat Islam harus menerima itu.
     
Pelaksanaan pemilihan capres-cawapres yang dilaksanakan 9 April 2019 itu diharapkan berlangsung damai juga lancar, tertib dan kondusif.
     
"Kami minta masyarakat tidak golput dan  berbondong-bondong mendatangi TPS-TPS untuk memilih pasangan capres dan cawapres. Sebab, pesta demokrasi itu hukum wajib kifayah," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018