Lebak (Antaranews Banten) - Kiai Ma'ruf Amin mengatakan negara kesatuan republik indonesia (NKRI) harga mati karena hasil perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari penjajah.
     
"NKRI  hjarga mati dan bukan hadiah,tetapi perjuangan," kata Kiai Ma'ruf Amin saat bersilatuhrahmi bersama masyarakat Kabupaten  Lebak, Senin.
     
Perjuangan NKRI penuh dengan pengorbanan darah dan air mata para ulama, umat dan pejuang.
     
Indonesia baru saja merdeka dan satu bulan penjajah kembali datang pada Oktober 1945.
     
Mereka penjajah akan merebut Tanah Air setelah bangsa Indonesia merdeka.
     
Saat itu, Indonesia belum siap untuk menerima penjajah Belanda dan sekutunya.
     
Sebab, aparat TNI dan kepolisian tidak terkonsolidasi untuk melakukan perlawanan.
     
Karena itu, hampir saja NKRI tamat riwayat jika tidak bisa mengusir penjajah.
     
Namun, resolusi jihad yang dikeluarkan Syekh Hasyim seorang Ashari Ar-Raisul Akbar dan Iyyah Nadhlatul Ulama,sehingga bangsa Indonesia melakukan perlawanan.
     
Mereka para ulama, santri,pejuang dan masyarakat  dengan penuh keberanian melawan penjajah.
     
"Perlawanan terhadap penjajah hukumnya fardhu Ain dan wajib melawannya," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, resolusi jihad para ulama sehingga menginspirasi untuk menggerakan umat untuk terus melawan kaum penjajah.
     
Pada 10 November terjadi perang besar dengan tentara sekutu dan akhirnya berhasil mengusir penjajah.
     
Dan, jika  Indonesia tidak berhasil melawan tentara sekutu diantaranya Belanda dan Inggris  maka NKRI bisa saja bubar.
     
Karena itu, masyarakat saat ini harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan antar umat.
     
Ia juga menyampaikan, terhadap masyarakat di Lebak agar bisa memperjuangkan nilai-nilai agama serta pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
     
"Kami berharap kedepan Indonesia menjadi negara yang disegani," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018