Tangerang (Antaranews Banten) - Program Smart City yang dikembangkan Pemerintah Kota Tangerang telah banyak menghasilkan sejumlah aplikasi layanan masyarakat dan juga pemerintahan. Pelayanan berbasis teknologi informasi yang diterapkan Pemkot Tangerang pun mendapatkan kepuasan oleh masyarakat. Sebab, layanan semakin efektif dan juga cepat. Kemudian, kerja pegawai pun lebih transparan karena bisa diakses dan diketahui publik sebagai bentuk Keterbukaan Informasi Publik.
   
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pelayanan berbasis TI akan terus dikembangkan seiring dengan tuntutan kebutuhan. Apalagi, Pemkot Tangerang kekurangan pegawai karena telah banyak yang pensiun. Maka itu, dilakukan terobosan dengan menggunakan Teknologi Informasi sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dan pelayanan tetap berjalan.
   
Khusus pelayanan TI untuk masyarakat, Pemkot Tangerang pada tahun 2016 telah meluncurkan portal Tangerang LIVE yang berisi sejumlah layanan aplikasi seperti laporan masyarakat melalui LAKSA, informasi lowongan kerja, pemesanan kamar di rumah sakit, perijinan dan lainnya. Termasuk juga membangun pusat layanan berbasis TI yang terintegrasi yakni Tangerang LIVE Room.
   
Seiring waktu, aplikasi yang ada di Portal Tangerang LIVE pun bertambah dan kini telah memasuki versi keempat. Portal Tangerang LIVE versi empat memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan versi pertama hingga ketiga.
   
Wajah halaman utama Portal Tangerang LIVE versi keempat yang terlihat lebih segar. Lalu menu utama pun lebih dinamis karena saat ini sudah dibuat kelompok dalam beberapa 14 kategori layanan yang di dalamnya ada 30 aplikasi. 
   
"Kami terus melakukan inovasi terhadap kebutuhan masyarakat dengan membuat beragam aplikasi yang dibutuhkan. Mulai dari info pariwisata, zakat, pindah sekolah, info bahan pokok hingga pembuatan Kartu Keluarga yang dapat dilakukan secara online," katanya.
   
Berdasarkan data Dinas Kominfo Kota Tangerang, sebanyak 172 aplikasi telah berhasil dibuat Pemkot Tangerang hingga saat ini dan terdiri dari aplikasi pemerintahan dan masyarakat. Sejumlah aplikasi pun telah banyak dikunjungi seperti aplikasi Laksa sejak tahun 2017 hingga 3 Oktober 2018, tercatat 64.285 orang yang sudah mengunjungi. Sedangkan warga yang telah mengunduh portal Tangerang LIVE mencapai 30 ribu orang.
   
Selain menambah aplikasi, Pemkot Tangerang juga melakukan kerjasama yang tertuang dalam Tangerang Smart City Partnership. Pada program ini, Pemkot memberikan peluang kepada Kabupaten/Kota lainnya untuk melakukan duplikasi aplikasi secara gratis. Tercatat sampai saat ini mulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 sebanyak 33 kab/kota yang sudah melakukan MOU di Kota Tangerang. 
   
Atas inovasi yang dilakukannya tersebut, Pemkot Tangerang pun banyak mendapat penghargaan skala Nasional dan Internasional seperti Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2018 dilaksanakan dalam rangka mengkampanyekan gerakan Daerah pintar di Indonesia. 
   
Wakil Wali Kota Tangerang H. Sachrudin menambahkan, beberapa program aplikasi yang kedepannya akan diluncurkan seperti halnya aplikasi pendataan Penerang Jalan Umum (PJU) baik yang ada di kampung terang dan Tangerang terang, aplikasi PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu) di Kelurahan hingga yang kini telah ada yakni Website Khusus pemotretan citra kota sehingga membantu dalam percepatan pembangunan.
   
Dijelaskannya, pengembangan smart city di Kota Tangerang terbagi dalam beberapa tahapan yakni mulai dari Smart City 1.0 lalu berkembangan menjadi Smart City 2.0 dan kini dilaksanakan Smart City 3.0
   
Untuk 1.0 adalah pengintegrasikan setiap aplikasi pelayanan yang telah terbangun. Lalu ditingkatkan pada 2.0 yaitu peningkatan pelayanan publik dan Smart city 3.0 memanfaatkan teknologi geospasial sehingga pelayanan publik bisa tepat sasaran.
   
"Smart city versi 3.0, berbasis geospasial, yang dapat men-Tracking atau melacak setiap kebutuhan ataupun kondisi yang ada dilapangan," ujarnya.

 
Tangerang LIVE Room


 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018