Lebak (Antaranews Banten) - Nilai transaksi pelaku usaha kecil dan menengh (UKM) pada pameran Hari Koperasi ke-71 yang berlangsung di Kabupaten Lebak 27 Oktober sampai 3 November 2018 menembus Rp3,4 miliar.
     
"Kami mengapresiasi pendapatan UKM sebesar itu sehingga menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Kepala Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Babay Imroni di Lebak,Sabtu.
     
Selama ini, kuantitas dan kualitas produksi UKM Kabupaten Lebak relatif baik dan bisa bersaing pasar.
     
Pemerintah daerah terus meningkatkan kemasan packing, pemberian sertifikasi halal, barcode juga  perizinan yang diterbitkan BPOM.
     
"Saya kira melalui peningkatan kualitas itu tentu produk UKM Lebak diburu konsumen," katanya.
     
Menurut dia, pada kegiatan pameran Hari Koperasi ke-71 yang  melibatkan sebanyak 120 pelaku UKM sangat diuntungkan.
     
Nilai transaksi penjualan UKM Lebak  hingga mencapai Rp3,4 miliar.
     
Produk UKM itu antara lain aneka kerajinan tangan, makanan ringan,perhiasan, batik, kuliner dan batu posil.
     
Selain itu, juga produk UKM yang bahan bakunya hasil komoditas perkebunan, pertanian, pertambangan dan perikanan.
     
"Kami berharap produk UKM Lebak bisa menembus pasar domestik hingga mancanegara," katanya menjelaskan.
     
Iyos Rosiyid, seorang pelaku UKM mengatakan pihaknya merasa kewalahan melayani pengunjung yang membeli produk beras merah.
     
Sebagian besar konsumen beras merah itu datang dari orang-orang yang ingin memiliki manfaat kesehatan dari beras merah.
     
Ia mengatakan, UKM yang dirintis tahun 2015 hingga sekarang sudah bersertifikat halal juga mendapatkan sertifikat organik.
     
Harga beras merah yang di jualnya relatif terjangkau berkisar Rp35 ribu per bungkus.
     
"Kami sejak sepekan mengikuti pameran meraup keuntungan dari penjualan beras merah sekitar Rp10 juta per bulan," katanya.
     
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018