Lebak (Antaranews Banten) - Kebijakan Presiden Joko Widodo untuk sektor pertanian sangat dirasakan petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dan mendorong produksi pangan tahun 2018 surplus 14,3 ke depan.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Iman Nurzaman di Lebak, Jumat, mengatakan, perhatian Jokowi terhadap petani Lebak cukup besar hingga menyalurkan bantuan sekitar Rp25 miliar.  

Penyaluran bantuan itu untuk mendongkrak produksi pangan juga peningkatan usaha petani agar kehidupan mereka menjadi lebih baik.

Para petani menerima bantuan untuk kebutuhan sarana produksi (sapras), diantaranya penyaluran benih padi seluas 41.000 hektare, pupuk dan pestisida.

Pembangunan sarana irigasi juga pompanisasi dan pencetakan sawah baru yang lokasinya terdapat sumber air.

Selain itu, juga menyalurkan bantuan peralatan pertanian (alsintan), diantaranya alat pengering gabah, traktor dan penggilingan beras.

Jokowi juga meluncurkan program upaya khusus (upsus) padi, jagung dan kedelai guna mewujudkan swasembada pangan.

"Penyaluran bantuan pertanian itu kini Lebak sejak kurun tiga tahun terakhir menjadikan daerah lumbung pangan di Provinsi Banten," katanya menjelaskan.

Menurut dia, keberhasilan produksi pangan  itu tentu tidak lepas peran pemerintahan Jokowi yang menyalurkan bantuan pertanian cukup besar guna mendukung swasembada pangan.

Selama ini usaha pertanian di Kabupaten Lebak cukup menggeliat karena pendapatan ekonomi petani meningkat.

Mereka petani juga mampu membangun rumah, menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi, dan melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.

Karena itu, pemerintah daerah mendorong agar usaha pertanian pangan dapat menjadikan pendapatan ekonomi tetap petani yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan.
Apalagi, kebijakan Bupati Lebak Iti Octavia menggulirkan program Lebak Sejahtera.

Saat ini, produksi pangan Lebak menyumbangkan ketahanan pangan nasional sekitar 40 persen dipasok ke Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung.

Berdasarkan data, produksi beras sampai September 2018 surplus 14,3 bulan dengan produksi sebanyak 271.774 ton setara beras atau 494.135 gabah kering giling (GKG).   

Sedangkan,  kebutuhan konsumsi beras bagi warga Kabupaten Lebak yang berpenduduk 1,2 juta jiwa itu sekitar 11.977 ton per bulan atau 143.724 ton per tahun dengan rata-rata per kapita sebanyak 114 kilogram.

Dengan demikian, produksi beras di Lebak surplus sekitar 175.959 ton dan aman hingga 14,3 bulan ke depan.

"Kami minta petani terus meningkatkan produksi pangan, sehingga bisa mengatasi kemiskinan dan pengangguran," katanya.  

Ketua Kelompok Tani Sukabungah, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan selama ini perhatian Jokowi terhadap petani cukup besar dengan menyalurkan bantuan peroduksi diantaranya, benih, pupuk, dan perbaikan jaringan irigtasi.

"Kami setiap bulan mampu memproduksi beras sebanyak 30 ton dan menghasilkan pendapatan ekonomi Rp35 juta per hektar," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018