Jakarta (Antaranews) - Shell Indonesia mengumumkan pemenang lomba "Think Efficiency 2018" hasil kerja sama  Energy Academy Indonesia (Ecadin) yakni tim REPGY dari ITS untuk kategori energi dan Tim Infinite untuk kategori Tribologi (ilmu mengenai keausan) masing-masing meraih peringkat satu.

"Animo mengikuti lomba ini sangat besar terlihat lebih dari 100 proposal ide yang masuk dari berbagai kalangan mulai dari pelajar SMU, pekerja profesional, sampai kepada pengajar universitas," kata   Syarif Riyadi, PhD salah satu perwakilan dewan juri dalam siaran pers yang diterima Antara, Rabu. 

Tim REPGY kepanjangan dari Recycled Panel Eco Energy dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menjadi juara pertama dengan ide inovasi “Panel Ondrivoltaic Berbahan Plastik Daur Ulang Terinstalasi dengan Sel Ondri”. 

Tim yang beranggotakan empat orang, yaitu Bagas Pramana sebagai ketua penelitian, Reza Aulia, Rafif Nova dan M. Afif ini berhasil menciptakan panel ondrivoltaik yang terinstalasi dengan sel ondri sebagai pemanen panas matahari menjadi listrik untuk pemenuhan kebutuhan listrik konvensional yang murah dan mandiri di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). 

REPGY memiliki tingkat efisiensi yang mampu bersaing, lebih stabil, dan lebih murah jika dibandingkan dengan sel surya berbasis silikon. 

Sementara untuk kategori Tribologi, juara pertama dimenangkan oleh Tim Infinite dengan membawakan inovasi “Permodelan Simulasi Friction dan Efisiensi pada Excavator dengan Computational Intelligence Controller”. 

Tim yang diketuai oleh Daniel Martomanggolo, dosen di program studi Teknik Informatika, berhasil mengurangi hilangnya energi dan biaya yang ditimbulkan oleh gesekan pada excavator pada system hydraulic maupun joint. 

Dengan berkurangnya gesekan tersebut, maka penggunaan bahan bakar pada komponen hydraulic dan keausan joint dapat berkurang, sehingga meningkatkan efisiensi pada excavator secara keseluruhan.

Kedua pemenang berhasil meyakinkan para juri yang berasal dari pakar energi dan tribologi.

Panelis untuk kategori Energi adalah Syarif Riyadi, PhD praktisi industry dan co-founder Energy Academy Indonesia, Dr. Deendarlianto dari Jurusan Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada UGM, dan Ahmad Yuniarto Founder dan Chairman Biru Peduli foundation.

Kemudian sebagai  panelis untuk kategori Tribologi adalah ahli tribologi perawatan dan konversi energi asal Institut Teknologi Bandung Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, perekayasa BPPT Barman Tambunan, PhD dan praktisi tribologi Nugraha Kartasasmita. 
 
Penyerahan penghargaan (Antara Foto/ Arsip)


Ajang penghargaan inovasi ini menitikberatkan penilaian pada aspek originalitas, produk, dampak, dan keberlanjutan. Untuk aspek originalitas, penilaian meliputi: tujuan, ide yang mendasari, dan keunggulan konsep. 

Sementara untuk aspek produk, penilaiannya meliputi: desain, kerangka berpikir, proses pembuatan, biaya, dan cara kerja. Penilaian pada aspek dampak meliputi dampak terhadap efisiensi dan ekonomi. Terakhir pada aspek keberlanjutan, penilaiannya meliputi: potensi produk bermanfaat dan bersaing dalam jangka panjang, arah dan strategi pengembangan, dan hambatan/faktor utama dalam pengembangan. 

Syarif Riyadi  mengatakan ide inovasi dari anak bangsa yang hadir dalam kompetisi ini luar biasa kreatif dan inovatif. 

"Karya-karyanya menggambarkan potensi anak bangsa dalam melahirkan inovasi, mulai dari ide-ide dasar sains hingga produk aplikatif yang dapat dijual ke pasar dan berguna bagi masyarakat, yang kemudian mengarah menuju kemandirian teknologi nasional," ujar dia.

Dua bidang yang dipilih dalam kompetisi inovasi “Think Efficiency 2018” yaitu energi dan tribologi,  merupakan bidang kompetensi Shell, dan diharapkan sinergi dengan para inovator ini akan memberikan dampak yang positif untuk perkembangan teknologi di Indonesia pada masa yang akan datang, jelas Dian Andyasuri, Direktur Pelumas PT Shell Indonesia.
Penyerahan penghargaan (Antara Foto/ Arsip)


Baca juga: Shell Umumkan Enam Ide Terbaik

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018