Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten mengungkap motif pelaku berinisial HH membunuh seorang perempuan yang jasadnya dibuang dalam gulungan kasur di Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Senin (11/11).
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang, Rabu menyampaikan bahwa motif pelaku menghabisi korban berinisial N ini didasari atas rasa sakit hati.
"Ada soal asrama tapi transaksional. Jadi ada kata-kata (korban, red) yang menyinggung ke pelaku," terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa pelaku dan korban sempat melakukan pertemuan hingga aktivitas bersama di salah satu lokasi tempat tinggal dari pelaku.
"Awalnya mereka berkenalan singkat melalui aplikasi di salah satu media sosial," katanya.
Baca juga: Polisi tangani kasus penemuan mayat terbungkus kasur di Cikupa
Dia menyebutkan, usai melakukan hubungan tersebut, keduanya cekcok dan perkataan korban membuat pelaku sakit hati. Sehingga melakukan penganiayaan dan akhirnya menyebabkan hilangnya nyawa seseorang atau pembunuhan.
Setelah mengetahui korbannya tidak bernyawa, lanjut Kapolres, pelaku pun menyembunyikan jasadnya di belakang tempat tinggalnya selama dua sampai tiga hari.
"Sehingga timbul niat untuk di bawa ke tempat lain, dan sampai di TKP kondisi sudah siang, dia takut ketahuan orang, akhirnya ditinggal di tengah jalan dengan dibungkus kasur," terangnya.
Joko menyebut, awalnya korban berniat untuk membuang jasad korban ke tepi sungai yang ada di dekat tempat kejadian perkara. Namun, dengan kondisi waktu yang sedikit dan panik pelaku pun meninggalkan mayat itu di jalan Balai Desa Lama, Kampung Talagasari, Desa Talagasari, Cikupa pada Senin pagi.
"Korban dibunuh dengan dicekik pada bagian leher korban. Dan pascapenemuan mayat kami langsung bisa mengidentifikasi pelaku dan menahannya," ujar dia.
Karena perbuatannya, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Baca juga: Polisi Tangerang tetapkan tersangka pembuang mayat terbungkus kasur
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang, Rabu menyampaikan bahwa motif pelaku menghabisi korban berinisial N ini didasari atas rasa sakit hati.
"Ada soal asrama tapi transaksional. Jadi ada kata-kata (korban, red) yang menyinggung ke pelaku," terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa pelaku dan korban sempat melakukan pertemuan hingga aktivitas bersama di salah satu lokasi tempat tinggal dari pelaku.
"Awalnya mereka berkenalan singkat melalui aplikasi di salah satu media sosial," katanya.
Baca juga: Polisi tangani kasus penemuan mayat terbungkus kasur di Cikupa
Dia menyebutkan, usai melakukan hubungan tersebut, keduanya cekcok dan perkataan korban membuat pelaku sakit hati. Sehingga melakukan penganiayaan dan akhirnya menyebabkan hilangnya nyawa seseorang atau pembunuhan.
Setelah mengetahui korbannya tidak bernyawa, lanjut Kapolres, pelaku pun menyembunyikan jasadnya di belakang tempat tinggalnya selama dua sampai tiga hari.
"Sehingga timbul niat untuk di bawa ke tempat lain, dan sampai di TKP kondisi sudah siang, dia takut ketahuan orang, akhirnya ditinggal di tengah jalan dengan dibungkus kasur," terangnya.
Joko menyebut, awalnya korban berniat untuk membuang jasad korban ke tepi sungai yang ada di dekat tempat kejadian perkara. Namun, dengan kondisi waktu yang sedikit dan panik pelaku pun meninggalkan mayat itu di jalan Balai Desa Lama, Kampung Talagasari, Desa Talagasari, Cikupa pada Senin pagi.
"Korban dibunuh dengan dicekik pada bagian leher korban. Dan pascapenemuan mayat kami langsung bisa mengidentifikasi pelaku dan menahannya," ujar dia.
Karena perbuatannya, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Baca juga: Polisi Tangerang tetapkan tersangka pembuang mayat terbungkus kasur
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024