Lebak (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak menyebutkan gejolak nilai rupiah menguat yang terjadi saat ini dipastikan berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara.
     
"Kami optimistis destinasi wisata Lebak akan dibanjiri wisatawan mancanegara," kata Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Atap (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Sunaeni di Lebak, Senin.
     
Penguatan nilai rupiah terhadap dolar yang menembus angka Rp14.500 akan menguntungkan sektor pariwisata.
     
Kemungkinan kunjungan wisatawan mancanegara meningkat,terlebih destinasi wisata Kabupaten Lebak memiliki nilai luar biasa di Provinsi Banten.
     
Keunggulan wisata itu antara lain wisata pesisir pantai dan budaya masyarakat Badui juga wisata buatan.
     
Bahkan, destinasi wisata pesisir Pantai Sawarna dan budaya masyarakat Badui mendunia.
     
"Kami yakin pengunjung wisatawan mancanegara akan membanjiri wisata Lebak karena nilai mata rupiah cukup rendah dibandingkan dolar," katanya menjelaskan.
     
Menurut Sunaeni, diperkirakan lima destinasi wisata Lebak akan dipadati pengunjung wisatawan mancanegara  itu antara lain pesisir Pantai Bagedur, Pantai Cibobos, Pantai Sawarna, Pemandian Air Panas dan kawasan masyarakat Badui. 
     
Kunjungan wisatawan mancanegara itu karena memiliki nilai jual dengan panorama alamnya yang asli, indah dan mempesona.
     
Apalagi, wisata budaya masyarakat Badui yang hingga kini mempertahankan kehidupan modern sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
     
Masyarakat Badui menolak pembangunan jalan, sekolah, kesehatan, perabotan elektronika juga kendaraan.
     
Kunjungan wisatawan mancanegara meningkat karena lokasinya berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
     
"Kami mendorong agar sektor pariwisata itu menjadikan pergerakan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan," katanya.
     
Sementara itu, Renauld (25) bersama isterinya Driggite (25), seorang wisatawan berkebangsaan Francis mengatakan dirinya mengunjungi wisata budaya masyarakat Badui karena ingin mengetahui kehidupan mereka.
     
Apalagi, kehidupan masyarakat Badui masuk kategori suku terasing di dunia.
     
Karena itu, dirinya berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris di tingkat pendidikan SLTA di Kota Paris berkunjung ka masyarakat Badui untuk membuat disertasi S-2 di negara itu.
     
"Kami sangat senang mengunjungi masyarakat Badui karena orang-orangnya sangat ramah," katanya.

Baca juga: BPBD Keluarkan Larangan Wisatawan Berenang Di Pantai Selatan
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018