Lebak (Antaranews Banten) - Produk kerajinan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ternyata diminati warga Vietnam, terbuki sejumlah produk telah dikirimkan ke negara ini.

"Kami senang ternyata  produk kerajinan Badui  diminati masyarakat Vietnam tentunya ini menjadi peluang pasar baru," kata Ketua UKM DQ Baraya Endoh Mahfudoh di Lebak, Senin.

Tingginya permintaan pasar di negara Vietnam setelah mengisi kegiatan pameran melalui promosi yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Banten.

Keunggulan produk masyarakat Badui sangat alami dan sederhana juga memiliki nilai komersial untuk dipasarkan ke pasar mancanegara.

Karena itu, BKPM Provinsi Banten menunjuk UKM DQ Baraya memperkenalkan produk-produk kerajinan masyarakat Badui ke negara Vietnam.

Produk kerajinan masyarakat Badui antara lain kain tenun, souvenir, aksesoris, lomar, selendang, tas koja, batik Badui. Selain itu juga batik pakaian Lebak dan batik Banten.

"Kami sangat terbantu produk kerajinan masyarakat Badui ?menembus pasar Vietnam itu," katanya menjelaskan.

Endoh mengatakan, saat ini permintaan kerajinan masyarakat Badui cenderung meningkat hingga menembus pasar mancanegara.

Kebanyakan mereka membeli produk kain tenun dan selendang karena memiliki pola, warna, dan pengerjaan yang khas dan umumnya mengandalkan bahan alami untuk pewarnaan kain.

Tenun Badui memiliki 17 motif antara lain jenis tenun poleng dengan Corak Hisueng, Kacang Herang, Paul, Mursadam, Pepetikan, Magrib, Capit Hurang, Lepeut, dan Gula Aseng.

Motif tenun Suat dengan jenis Sungket, Samata, Adu Mancung, dan Sabuk Beureum. Serta, motif Aros dengan jenis Kembang Saka, Cikur,Anggeus dan Awi Gede.

"Semua produk kerajinan Badui dikerjakan secara manual sehingga memiliki keaslian dan alami," katanya.

Sementera itu, Kepala Seksi Aneka Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Sutisna mengatakan pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan kepada perajin masyarakat Badui untuk meningkatkan kualitas dan motif tenun melalui pelatihan, hingga studi banding ke luar wilayah Banten.

Bahkan, saat ini pewarnaan tenun Badui menggunakan pewarna alami dari pepohonan.

"Kami bekerja sama dengan Pemprov Banten untuk mempromosikan produk kerajinan masyarakat Badui agar menembus domestik dan mancanegara," katanya.

Baca juga: Kerajinan Tenun Badui Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018