Calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany melihat banyak potensi yang dimiliki oleh Provinsi Banten yang bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan mantan walikota Tangerang Selatan ini pun yakin, kebersamaan dan kecintaan masyarakat adalah kunci kemajuan dan kesejahteraan tersebut.
“Harus ada kebersamaan antara para pemangku kepentingan. Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, hingga RT RW. Tentu dengan pemerintah pusat, karena pemerintah provinsi adalah panjang tangan di daerah,” kata Airin usai silaturahmi dengan masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu.
Tidak kalah penting, kata Airin, kebersamaan dan kecintaan masyarakat terhadap daerahnya, seperti yang telah terjadi di Kota Tangerang Selatan.
“Ada konsep pentahelix yang berjalan. Kebersamaan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha, perguruan tinggi atau akademisi, masyarakat, dan media massa,” kata Airin dalam keterangan resminya.
Baca juga: Soal lingkungan, Airin-Ade siapkan program Berdikari hingga Gemilang
Menurut Airin, disparitas pembangunan daerah saat ini menjadi tantangan Banten ke depan. Sementara setiap daerah sesungguhnya punya potensi yang bisa digali untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Potensi sumber daya alam Banten ini luar biasa. Berdekatan dengan DKI Jakarta dan menjadi penghubung antara pulau Jawa dengan Sumetera,” ujarnya.
Pada Banten bagian selatan, Airin mengaku sudah berkeliling dan menemukan potensi ekonomi biru (kelautan) dan hijau (pertanian hingga perkebunan). “Ada industri pariwisata yang luar biasa di Pandeglang dan Lebak. Kita dorong hilirisasi potensi tersebut,” ujarnya.
Namun kata Airin, masyarakat di Kabupaten Lebak dan Pandeglang saat ini mengeluhkan infrastruktur jalan.
“Maka kita harus lakukan perbaikan jalan poros desa. Program ini akan meningkatkan eksesibilitas ekonomi masyarakat. Di sana terdapat banyak potensi kelautan, perikanan, pertanian, hingga perkebunan,” katanya.
Baca juga: Hari Santri, Airin-Ade komitmen tumbuhkan kemajuan dari pesantren
Pada Banten bagian selatan, Airin juga masih menemukan masalah, mulai dari kemacetan, polusi, sampah, hingga penyerapan tenaga kerja.
“Ada pelebaran jalan, konektivitas moda transportasi umum. Hingga memastikan industri menyerap tenaga kerja, dan perlu peningkatan industri UMKM,” ujar mantan Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini.
Setiap masalah pembangunan, menurut Airin, harus diurai secara detail. Airin sudah berkeliling ke lebih dari 1.500 desa dari 155 kecamatan di Banten. Persoalan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur masih banyak ditemukan.
“Gubernur memastikan APBD kabupaten dan kota tepat sasaran. Kemudian pemerintah provinsi memfasilitasi kebutuhan prioritas setiap daerah,” kata Airin.
Sugiyono, tokoh masyarakat Kecamatan Pondok Aren, Tangsel mengatakan, Airin adalah tokoh pemersatu sekaligus mampu menggali potensi pembangunan.
“Sekarang masyarakat Tangsel sangat mencintai daerahnya, sehingga kemudian pemberdayaan dan kemajuan mampu tercipta dengan kebersamaan,” ujarnya.
Baca juga: Andra Soni bedah rumah warga kurang mampu di Pinang Kota Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
“Harus ada kebersamaan antara para pemangku kepentingan. Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, hingga RT RW. Tentu dengan pemerintah pusat, karena pemerintah provinsi adalah panjang tangan di daerah,” kata Airin usai silaturahmi dengan masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu.
Tidak kalah penting, kata Airin, kebersamaan dan kecintaan masyarakat terhadap daerahnya, seperti yang telah terjadi di Kota Tangerang Selatan.
“Ada konsep pentahelix yang berjalan. Kebersamaan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha, perguruan tinggi atau akademisi, masyarakat, dan media massa,” kata Airin dalam keterangan resminya.
Baca juga: Soal lingkungan, Airin-Ade siapkan program Berdikari hingga Gemilang
Menurut Airin, disparitas pembangunan daerah saat ini menjadi tantangan Banten ke depan. Sementara setiap daerah sesungguhnya punya potensi yang bisa digali untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Potensi sumber daya alam Banten ini luar biasa. Berdekatan dengan DKI Jakarta dan menjadi penghubung antara pulau Jawa dengan Sumetera,” ujarnya.
Pada Banten bagian selatan, Airin mengaku sudah berkeliling dan menemukan potensi ekonomi biru (kelautan) dan hijau (pertanian hingga perkebunan). “Ada industri pariwisata yang luar biasa di Pandeglang dan Lebak. Kita dorong hilirisasi potensi tersebut,” ujarnya.
Namun kata Airin, masyarakat di Kabupaten Lebak dan Pandeglang saat ini mengeluhkan infrastruktur jalan.
“Maka kita harus lakukan perbaikan jalan poros desa. Program ini akan meningkatkan eksesibilitas ekonomi masyarakat. Di sana terdapat banyak potensi kelautan, perikanan, pertanian, hingga perkebunan,” katanya.
Baca juga: Hari Santri, Airin-Ade komitmen tumbuhkan kemajuan dari pesantren
Pada Banten bagian selatan, Airin juga masih menemukan masalah, mulai dari kemacetan, polusi, sampah, hingga penyerapan tenaga kerja.
“Ada pelebaran jalan, konektivitas moda transportasi umum. Hingga memastikan industri menyerap tenaga kerja, dan perlu peningkatan industri UMKM,” ujar mantan Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini.
Setiap masalah pembangunan, menurut Airin, harus diurai secara detail. Airin sudah berkeliling ke lebih dari 1.500 desa dari 155 kecamatan di Banten. Persoalan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur masih banyak ditemukan.
“Gubernur memastikan APBD kabupaten dan kota tepat sasaran. Kemudian pemerintah provinsi memfasilitasi kebutuhan prioritas setiap daerah,” kata Airin.
Sugiyono, tokoh masyarakat Kecamatan Pondok Aren, Tangsel mengatakan, Airin adalah tokoh pemersatu sekaligus mampu menggali potensi pembangunan.
“Sekarang masyarakat Tangsel sangat mencintai daerahnya, sehingga kemudian pemberdayaan dan kemajuan mampu tercipta dengan kebersamaan,” ujarnya.
Baca juga: Andra Soni bedah rumah warga kurang mampu di Pinang Kota Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024