Lebak (Antaranews Banten ) - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pertanian padi sawah di daerah ini menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani juga memenuhi persedian pangan masyarakat.
     
"Kami minta petani terus meningkatkan produksi pangan melalui percepatan tanam itu," kata Dede saat meninjau panen di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak,Minggu
     
Selama ini, petani Kabupaten Lebak berhasil dalam mengelola usaha pertanian padi sawah karena percepatan tanam hingga tiga kali musim per tahun.
     
Selain itu juga angka tanam per tahun mencapai 100.000 hektare dengan nilai investasi Rp8 juta per hektare dan jika dikalkulasikan  usaha pertanian padi sawah  mencapai Rp800 miliar.
     
Sedangkan,produksi padi rata-rata tujuh ton gabah kering pungut (GKP) per hektare dengan harga Rp4.300 per kilogram, sehingga keuntungan pendapatan petani mencapai Rp20 juta per hektare.
     
Karena itu, dipastikan perguliran usaha pendapatan ekonomi petani menembus triliunan rupiah per tahunnya,katanya.
     
Menurut Dede, Pemerintah Provinsi Banten menetapkan Kabupaten Lebak sebagai daerah lumbung pangan dengan produksi 420.000-520.000 ton setara beras per tahun sehingga mampu menyumbangkan 30 persen untuk kebutuhan konsumsi nasional.
     
Produksi beras itu dipasok ke luar daerah, seperti Jakarta,Bogor, Sukabumi sampai Lampung.
     
"Kami menilai usaha pertanian padi sawah menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani," katanya menjelaskan.
     
Dede mengatakan, sektor pertanian  Kabupaten Lebak sekitar 65 persen atau 150.000 kepala keluarga dari penduduk 1,2 juta menjadikan andalan ekonomi masyarakat.
     
Karena itu, usaha pertanian padi sawah dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.
     
Bahkan, banyak petani mampu membangun rumah dan anak-anak mereka bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi juga melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekkah.
     
"Kami mendorong agar petani menjadikan usaha pertanian padi menjadikan andalan ekonomi mereka," katanya.
     
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Tambak Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan bahwa produksi pangan hasil pengembangan anggota petani di wilayahnya sekitar 35 ton setara beras per bulan.
     
Dari 35 ton itu,kata dia, perguliran ekonomi petani di atas tiga miliar rupiah per bulan dengan harga beras Rp9.000 per Kg.
     
"Keberhasilan mengembangkan usaha pertanian padi sawah itu tidak lepas peran pemerintah melalui penyaluran bantuan benih varietas unggul, pupuk, pestisida dan perbaikan jaringan irigasi," ujarnya menjelaskan.

Baca juga: Kementan Puji Produksi Pangan Di Lebak Surplus

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018