Lebak (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak melaksanakan pemantauan komoditas sembilan bahan pokok (sembako) selama Ramadhan 2018 di sejumlah pasar tradisional di deerah itu.
"Kami mengapresiasi harga bahan pokok relatif stabil dan tidak terjadi kenaikkan signifikan,meski permintaan konsumsi masyarakat meningkat selama Ramadhan," kata Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Kamis.
Pemantauan pasar tradisional itu diantaranya Pasar Tradisional Rangkasbitung, Sampay, Bayah, Muncang dan pasar Maja.
Selama ini, lanjutnya, persedian sembako melimpah dan tidak terjadi kelangkaan.
Pendistribusian bahan pokok yang didatangkan dari luar daerah berjalan lancar.
Selain itu juga harga sejumlah komoditas bahan pokok relatif stabil, seperti gula, beras, daging sapi, telur, terigu dan minyak goreng.
Dari hasil pantauan harga di sejumlah pasar daerah di Kabupaten Lebak, seperti harga beras IR KW I Rp9.770/kg, beras jenis IR KW II Rp9.100/kg dan beras IR KW III Rp8.500/kg.
Selanjutnya, harga minyak goreng tanpa merk Rp10.000/liter, gula Rp12.200/kg, daging sapi murni Rp120.000/kg dan daging kerbau Rp120.000/kg.
Sedangkan, harga daging ayam broiler Rp37.000/kg, kacang kedelai Rp9.200/kg, terigu Rp9.500/kg, cabai kriting Rp38.000/kg dan cabai rawit Rp24.000/kg.
"Saya kira harga bahan pokok itu relatif stabil dan tidak terjadi kenaikkan," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan harga bahan pokok hingga Lebaran 2018.
Biasanya, saat Ramadhan harga bahan pokok melonjak sehingga menimbulkan inflansi juga daya beli masyarakat menurun.
Karena itu, pihaknya melibatkan Satgas Pangan dari kepolisian akan melakukan tindakan tegas bagi penimbun bahan pokok.
Mereka pelaku penimbunan yang bisa melonjak harga bahan pokok di pasaran bisa diproses secara hukum.
Ia juga meminta masyarakat tidak melakukan aksi borong yang dapat mengakibatkan kelangkaan komoditas di sejumlah pasar.
"Kami menjamin harga bahan pokok stabil hingga Lebaran karena pasokan melimpah," katanya menjelaskan.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami mengapresiasi harga bahan pokok relatif stabil dan tidak terjadi kenaikkan signifikan,meski permintaan konsumsi masyarakat meningkat selama Ramadhan," kata Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Kamis.
Pemantauan pasar tradisional itu diantaranya Pasar Tradisional Rangkasbitung, Sampay, Bayah, Muncang dan pasar Maja.
Selama ini, lanjutnya, persedian sembako melimpah dan tidak terjadi kelangkaan.
Pendistribusian bahan pokok yang didatangkan dari luar daerah berjalan lancar.
Selain itu juga harga sejumlah komoditas bahan pokok relatif stabil, seperti gula, beras, daging sapi, telur, terigu dan minyak goreng.
Dari hasil pantauan harga di sejumlah pasar daerah di Kabupaten Lebak, seperti harga beras IR KW I Rp9.770/kg, beras jenis IR KW II Rp9.100/kg dan beras IR KW III Rp8.500/kg.
Selanjutnya, harga minyak goreng tanpa merk Rp10.000/liter, gula Rp12.200/kg, daging sapi murni Rp120.000/kg dan daging kerbau Rp120.000/kg.
Sedangkan, harga daging ayam broiler Rp37.000/kg, kacang kedelai Rp9.200/kg, terigu Rp9.500/kg, cabai kriting Rp38.000/kg dan cabai rawit Rp24.000/kg.
"Saya kira harga bahan pokok itu relatif stabil dan tidak terjadi kenaikkan," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan harga bahan pokok hingga Lebaran 2018.
Biasanya, saat Ramadhan harga bahan pokok melonjak sehingga menimbulkan inflansi juga daya beli masyarakat menurun.
Karena itu, pihaknya melibatkan Satgas Pangan dari kepolisian akan melakukan tindakan tegas bagi penimbun bahan pokok.
Mereka pelaku penimbunan yang bisa melonjak harga bahan pokok di pasaran bisa diproses secara hukum.
Ia juga meminta masyarakat tidak melakukan aksi borong yang dapat mengakibatkan kelangkaan komoditas di sejumlah pasar.
"Kami menjamin harga bahan pokok stabil hingga Lebaran karena pasokan melimpah," katanya menjelaskan.***3***
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018