Jakarta (Antaranews)  - Superblok Orchard Park Batam yang dikembangkan PT Agung Podomoro Land, Tbk. (APLN), meraih penghargaan dari Federasi Real Estate Internasional (FIABCI), merupakan penghargaan satu-satunya yang diterima wakil Indonesia di ajang ini. 

Direktur Orchard Park Batam, Lily Meilanny di Jakarta, Senin, menyebutkan,  penyerahan penghargaan berlangsung di ajang Kongres ke 69 FIABCI yang berlangsung dari tanggal 27 April - 8 Mei di Dubai, Uni Emirat Arab.

"Ini merupakan penghargaan satu-satunya yang diterima wakil Indonesia di ajang properti dunia, tahun 2018.   
Pada kongres itu, Orchard Park Batam meraih World Silver Winners untuk kategori Master Plan, kata Lily.

Lily mengatakan, masyarakat internasional tidak hanya melihat Pulau Jawa sebagai pusat industri properti. Batam yang merupakan segitiga emas ASEAN sedang menjadi perhatian dunia.
     
Orchard Park Batam mampu meyakinkan panel yang terdiri atas kalangan profesonal dan ahli real estat top dunia. 

“Kami dinilai berhasil mentransformasikan lahan tandus menjadi sebuah hunian terintegrasi yang hijau dan asri, serta memicu dampak positif pada kawasan,” jelasnya. 

Dampak positif yang dimaksud adalah menjadi pendorong tumbuhnya perekonomian, penyerapan tenaga kerja, hingga mendukung pengembangan lingkungan berkelanjutan. 

Batam Jadi Sorotan Internasional 

Penghargaan yang diterima Orchard Park merupakan salah satu bukti bahwa properti di Batam, saat ini telah menjadi perhatian dunia. “World Silver Winner FIABCI 2018 yang diraih Orchard Park merupakan satu-satunya penghargaan bergengsi tingkat internasional bagi project properti di luar Pulau Jawa. 

Bukan hanya pertama di Batam, (penghargaan itu) juga pertama bagi Indonesia,” kata Ketua DPD REI Batam, Achyar Arfan. Hal tersebut membuka peluang bagi tumbuhnya perekonomian daerah, khususnya dari sektor properti yang memiliki multiplier effect sangat besar. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Achyar berharap pemerintah daerah dan pemegang otoritas setempat mulai mempersiapkan diri. 

"Tentunya para pengambil kebijakan harus mulai mengaplikasikan struktur perijinan yang bisa memicu tumbuhnya sektor properti di Batam," ujar dia.  

Achyar menjelaskan, FIABCI merupakan asosiasi real estat tertua dan terbesar dunia yang bisa menjadi ajang menggali pengetahuan, membangun jaringan internasional dan pengalaman dalam menghadapi era digital dunia. 

Tahun ini, FIABCI Indonesia mengirimkan delegasi terbanyak, sejumlah 70 orang. FIABCI Indonesia akan menjadi Tuan Rumah Asia Pacific Real Estate Congress (APREC) 2019 di Jakarta.Lebih jauh, 

Achyar menjelaskan, kongres juga telah menetapkan Bali sebagai  tuan rumah FIABCI Global Business Meeting pada 7-10 Desember 2018. Pertemuan itu akan mengusung tema “Affordable Housing And Sustainable Tourism Development” serta diperkirakan 1200 delegasi akan menghadiri kegiatan tersebut. 

FIABCI adalah akronim bahasa Perancis “Federation Internationale des Administrateurs de Bien-Conselis Immobiliers”, yang berarti Federasi Realestat Internasional (International Real Estate Federation). Federasi real estat ini didirikan pada 1945, dan Indonesia mulai bergabung dalam FIABCI sejak 1977. 

Saat ini ada lebih dari 60 negara yang terwakili di FIABCI. Sementara FIABCI Asia Pasifik meliputi Australia, India, Indonesia, Jepang, Korea, Macau, Malaysia, Philipina, Singapura, Taiwan dan Thailand. 

Indonesia terpilih menjadi Presiden FIABCI Asia Pasifik yang dijabat oleh Ir. Soelaeman Soemawinata yang merupakan Ketua Umum REI.  

Baca juga: Usung Hunian Layak REI Terpilih Penyelenggaraan FIABCI

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018