Purwakarta (Antaranews) - PT East West Seed Indonesia (Ewindo) mengusung tema inovasi dan teknologi dalam ajang Expo Nasional yang diselenggarakan di Pusat Riset dan Pengembangan Benih Ewindo  Purwakarta  Jawa Barat tanggal 8-14 Mei 2018.
   
"Expo Nasional  bertujuan memperkenalkan hasil penelitian dan pengembangan varietas-varietas unggulan terbaru serta teknologi budidaya kepada peserta sekaligus  wadah edukasi kepada petani untuk menerapkan inovasi serta teknologi terkini dalam budidaya sayuran." kata Sales & Marketing Director Ewindo, Afrizal Gindow di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa.
   
Sebagai produsen benih sayuran tropis hibrida yang dikalangan petani dikenal sebagai "Cap Panah Merah", perusahaan selalu memperkenalkan varietas terbaru kepada petani yang hadir dalam expo ini, jelas Afrizal.
   
Pada expo yang dihadiri 4.150 peserta termasuk dari kalangan petani digelar di atas lahan 6.500 meter persegi menampilkan  sebanyak 58 varietas sayuran unggul berkualitas termasuk 15 varietas yang baru diluncurkan pada tahun 2018.
   
Varietas baru yang diluncurkan antara lain jagung manis bertongkol dua Havana F1, cabai tahan Virus Gemini Baja F1, mentimun baby tahan Virus Gemini Vitani F1, mentimun lalab tahan Virus Gemini Batara F1, bawang merah dari biji Lokananta, tomat tahan Virus Gemini Optima F1, kacang panjang tipe polong keriting dan beberapa varietas baru lainnya.
   
Afrizal menerangkan bahwa untuk menemukan benih-benih unggul yang tahan terhadap serangan Virus Gemini dan sekaligus mampu berproduksi tinggi memerlukan investasi besar. 
   
"Tidak hanya itu, untuk mendapat satu varietas unggul diperlukan waktu penelitian yang cukup panjang, yaitu rata-rata lima tahun," ujar dia. 
   
Selain itu, Ewindo dalam ajang ini juga  memberikan edukasi penerapan inovasi dan teknologi terkini dalam budidaya sayuran. Teknologi yang dikenalkan antara lain adalah teknologi urban farming, penerapan Green-house beserta automatisasi fertigasi (teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi), aeroponik  dan hidroponik, drip irigasi (pengairan tetes), grafting pada tanaman cabai, yaitu teknik penyambungan batang bawah yang mempunyai ketahanan terhadap penyakit (layu) dengan batang atas yang tahan virus.
Sales & Marketing Director Ewindo, Afrizal Gindow tengah memberikan penjelasan manfaat teknologi hemat air "drip" irigasi (pengairan tetes) bagi sayuran kepada petani asal Nusa Tenggara Timur (Antara Foto/ Ganet Dirgantoro)

   
Menurut Afrizal, tantangan dunia pertanian saat ini dan ke depan adalah ketersediaan lahan yang kian terbatas, serangan hama dan penyakit yang makin tinggi serta iklim yang sulit diprediksi. 
   
Di sisi lain, petani harus dapat meningkatkan produksi dan memenuhi selera konsumen atas produk sayuran yang makin tinggi dan sering berubah. 
   
"Penggunaan benih unggul berkualitas dan penerapan teknologi serta inovasi budidaya adalah jawaban atas tantangan tersebut," kata Afrizal.

Regenerasi Petani
 
Ajang ini juga diikuti oleh 120 petani muda yang rata-rata masih berusia di bawah 35 tahun. Petani-petani millenial tersebut mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para ahli budidaya dan penyakit tanaman dari Ewindo. 
   
Para petani muda yang terhimpun dalam wadah Petani Muda Panah Merah itu dapat bertukar pengalaman dengan petani senior dari daerah lain untuk menambah wawasan.  
   
Diharapkan petani yang ikut serta dalam Expo Nasional ini dapat menularkan ilmu yang didapat kepada petani lain di daerahnya masing-masing.
   
Dari sisi teknologi informasi khususnya bagi petani muda, Ewindo telah mengembangkan aplikasi pertanian Sipindo. 
   
Aplikasi berbasis android ini dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk mengakses informasi seperti tingkat kesuburan tanah, tata cara penanganan hama dan penyakit tanaman, pola dan musim tanam, prakiraan iklim dan cuaca, estimasi waktu panen dan perkiraan jumlah produksi, harga komoditas di pasaran secara real time, hingga forum jual beli hasil panen dari pedagang pasar tradisional hingga retail modern untuk mengantisipasi permainan harga oleh  tengkulak.
   
"Expo Nasional ini adalah salah satu wujud keseriusan Ewindo dalam membantu mewujudkan kemajuan sektor hortikultura nasional melalui penyediaan benih unggul berkualitas, aplikasi inovasi dan teknologi serta pembinaan petani. Semua itu, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung pencapaian program pemerintah dalam hal kedaulatan pangan," kata Afrizal. 

Baca juga: Ewindo Siapkan 30 Persen OPEX Untuk R&D

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018