Persiapan selama tiga tahun untuk melatih mental dan fisik atlet balap sepeda Sumatera Utara (Sumut), Reza Maulana, akhirnya berbuah emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumatera Utara pada nomor road race jarak pendek putra.
Muhammad Reza Maulana berhasil mencapai garis finis dengan catatan waktu 2 jam, 1 Menit, 15,968 detik dalam perlombaan berjarak 70 km melintasi jalan dari Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat, pada Jumat.
Julian Abimanyu dari Provinsi Banten menyusul di urutan kedua dengan catatan waktu 2 jam, 1 menit, 17,105 detik dan berhak medali perak. Serta di urutan ketiga Ade Melisa dari Sumatera Barat dengan catatan waktu 2 jam, 1 menit, 17,105 detik.
Reza menyebut perlombaan cukup sulit dengan medan tanjakan yang cukup menantang.
“Alhamdulillah saya bisa sampai di garis finis,” kata Reza.
Baca juga: Atlet panjat tebing langsung bersiap ke Korea, tanpa Rajiah Sallsabillah
Ia mendapat tantangan yang berat saat mencapai kurang lebih 10 km terakhir sebelum garis finis.
“Saya mengalami mechanical trouble pada sepeda di RD (rear derailleur),” katanya.
Kemenangan Reza meraih emas disebutnya sebagai buah dari hasil persiapan tiga tahun, dan juga dari bimbingan pelatihnya yang merancang strategi dengan baik. Reza mengungkapkan bahwa dirinya menjalani latihan sebanyak tiga kali dalam sehari jelang perlombaan PON XXI.
“Untuk strategi Alhamdulillah sudah dirancang dengan baik oleh coach. Karena jalan baru diaspal dan hari ini tidak hujan masih aman-aman saja. Untuk kondisi kesehatan saya dalam keadaan fit,” ucap Reza.
Reza mengisahkan dirinya telah berlatih sebagai pembalap sepeda sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Namun, pengalaman memperoleh emas di PON Aceh-Sumut ini adalah yang pertama kali baginya.
Baca juga: Atlet muaythai Kota Tangerang sumbang emas PON untuk Banten
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Muhammad Reza Maulana berhasil mencapai garis finis dengan catatan waktu 2 jam, 1 Menit, 15,968 detik dalam perlombaan berjarak 70 km melintasi jalan dari Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat, pada Jumat.
Julian Abimanyu dari Provinsi Banten menyusul di urutan kedua dengan catatan waktu 2 jam, 1 menit, 17,105 detik dan berhak medali perak. Serta di urutan ketiga Ade Melisa dari Sumatera Barat dengan catatan waktu 2 jam, 1 menit, 17,105 detik.
Reza menyebut perlombaan cukup sulit dengan medan tanjakan yang cukup menantang.
“Alhamdulillah saya bisa sampai di garis finis,” kata Reza.
Baca juga: Atlet panjat tebing langsung bersiap ke Korea, tanpa Rajiah Sallsabillah
Ia mendapat tantangan yang berat saat mencapai kurang lebih 10 km terakhir sebelum garis finis.
“Saya mengalami mechanical trouble pada sepeda di RD (rear derailleur),” katanya.
Kemenangan Reza meraih emas disebutnya sebagai buah dari hasil persiapan tiga tahun, dan juga dari bimbingan pelatihnya yang merancang strategi dengan baik. Reza mengungkapkan bahwa dirinya menjalani latihan sebanyak tiga kali dalam sehari jelang perlombaan PON XXI.
“Untuk strategi Alhamdulillah sudah dirancang dengan baik oleh coach. Karena jalan baru diaspal dan hari ini tidak hujan masih aman-aman saja. Untuk kondisi kesehatan saya dalam keadaan fit,” ucap Reza.
Reza mengisahkan dirinya telah berlatih sebagai pembalap sepeda sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Namun, pengalaman memperoleh emas di PON Aceh-Sumut ini adalah yang pertama kali baginya.
Baca juga: Atlet muaythai Kota Tangerang sumbang emas PON untuk Banten
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024