Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, telah menyiagakan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dan ruang khusus isolasi di seluruh fasilitas rumah sakit daerah (RSUD) sebagai langkah awal penanganan apabila ada pasien yang terindikasi cacar monyet atau MonkeyPox (MPox).

"Semua rumah sakit yang ada di Kabupaten Tangerang sudah memiliki ruangan isolasi sesuai standartnya. Dan kalau kasus khusus nanti kita siapkan rumah sakit umum Tangerang yang mungkin fasilitasnya sudah mumpuni," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr Achmad Muchlis di Tangerang, Kamis.

Dalam hal ini, ia mengungkapkan bahwa kasus penyakit cacar monyet sudah menjadi perhatian organisasi kesehatan dunia, termasuk di Indonesia dan khususnya di daerah Kabupaten Tangerang untuk mewaspadai penularannya.

Oleh karenanya, Dinas Kesehatan kini tengah menyiagakan sebanyak delapan ruangan dengan 10 tempat tidur tempat isolasi bagi pasien MPox.

"Nanti untuk ruangan bisa disesuaikan dengan kondisi kasus seperti halnya ledakan COVID-19. Namun untuk antisipasi kasus MPox ini kita sementara baru tersedia empat ruangan di RSUD Tangerang, dia ruangan RSUD Pakuhaji dan dua di RSUD Balaraja," katanya.

Baca juga: Vaksin MPOX disebut sudah disetujui WHO dan BPOM

Selain itu, pihaknya juga telah menyiagakan sejumlah tim medis baik dokter spesialis hingga perawat yang ada di rumah sakit dan puskesmas dengan tergabung dalam tim Survailen.

"Untuk mendeteksi virus Mpox ini, sudah ada tim survailen yang kami bentuk apabila ditemukan dapat segera melaporkan ke Dinas Kesehatan agar selanjutnya ditindaklanjuti," paparnya.

"Begitu pula, surat edaran sudah kita layangkan ke Puskesmas dan faskes-faskes yang ada di Kabupaten Tangerang. Dan Saat ini kita fokus mewaspadai Mpox," tambah dia.

Dia mengaku, hingga saat ini di wilayah Kabupaten Tangerang belum ditemukan adanya warga yang terpapar penyakit cacar monyet tersebut.

"Hingga saat ini kami belum menerima laporan terkait temuan MPox, mudah-mudahan tidak ada. Meskipun begitu kami tetap siaga untuk mencegah kemunculan virus itu," kata dia.

Baca juga: Cegah Mpox, Dinkes Lebak imbau warga hindari kontak hewan pengerat

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini mengatakan telah menambah petugas dokter jaga menjadi 60 orang siaga 24 jam.

Petugas memastikan diagnosis kesehatan lanjutan dengan mengambil sample swap dan langsung dicek ke laboratorium mobil yang telah disiapkan di bandara.

"Sudah ada dua penumpang yang menjadi suspek dari luar negeri dan langsung diperiksa. Beruntung hasil pemeriksaan lanjutannya negatif," ungkap dia.

Sementara itu, kasus MonkeyPox tercatat ada lima orang ditemukan dengan gejala, dua orang di antaranya terkonfirmasi positif terpapar virus tersebut.

Kasus tersebut, ditemukan di wilayah Kota Tangerang Selatan, Banten pada beberapa waktu lalu berdasarkan penelusuran tim Dinas Kesehatan setempat.

"Kondisi pasien sudah sembuh. Berdasarkan data yang terlaporkan ke Dinkes, kasus terbanyak terjadi pada kelompok laki-laki dengan usia 22-49 tahun," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendralin Mahdaniar.

Baca juga: Dokter sebut penyakit cacar monyet dapat sebabkan komplikasi serius
 

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024