Lebak (Antara News Banten) - Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak, Banten, mendukung Perusahaan Umum (Perum) Damri melayani angkutan masyarakat dengan melintasi air menggunakan Bus Amfibi.
"Kami berharap pelayanan angkutan air terlebih dahulu dilakukan pengkajian sehingga bisa dioperasikan Bus Amfibi itu," kata Kepala Bidang Terminal dan Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak Dedi Mulyadi di Lebak, Jumat. ??
Pemerintah daerah tentu mendukung Perum Damri mengoperasikan Buas Amfibi karena sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak terdapat daerah aliran sungai.
Kemungkinan aliran sungai itu bisa dilintasi angkutan Bus Amfibi guna mengurangi kepadatan dan kecelakaan lalu lintas darat.
Saat ini, kata dia, Perum Damri tengah mengajukan angkutan Bus Amfibi ke Kementerian Perhubungan.?
Pengoperasian Bus Amfibi tersebut tentu warga Kabupaten Lebak menyambut positif melintasi air.
Sebab, angkutan lintasan air lebih terjamin keselamatan juga lebih nyaman dibandingkan angkutan darat.
Pengoperasian Bus Amfibi juga beroperasi di Malaysia dan banyak masyarakat yang menggunakan jasa angkutan lintasan air.
Namun, pihaknya meminta Perum Damri melakukan pengkajian terlebih dahulu karena lokasi aliran sungai Kabupaten Lebak perlu pembenahan.
Perum Damri tentu harus melakukan pembangunan infrastuktur, diantaranya rute lintasan sungai agar terkoneksi perjalanan Bus Amfibi.
Selain itu juga membangun tempat ?pemberhentian, rambu-rambu, terminal khusus Bus Amfibi dan tempat pengisian bahan bakar.
Begitu itu juga dilakukan normalisasi sungai agar debit air tidak menyusut.
"Kami yakin minat masyarakat menggunakan jasa Bus Amfibi cukup tinggi, karena memiliki nilai wisata," katanya menjelaskan.
Menurut dia, wilayah Kabupaten Lebak terdapat belasan sungai besar dan ratusan anak sungai dan laik pengoperasian Bus Amfibi.
Daerah aliran sungai besar, diantaranya Sungai Ciujung, Cisimeut, Ciberang, Cimadur, Cibareno,Cilangkahan dan Cimadur.
Pengoperasian angkutan air dipastikan lebih murah juga lebih cepat dibandingkan angkutan darat.
"Kami berharap tahun depan bisa dioperasikan Bus Amfibi di wilayah Lebak," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pemerintah daerah juga mendukung pengoperasian angkutan air dengan menggunakan Bus Amfibi karena membuka akses daerah terisolir sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Apalagi, masyarakat Kabupaten Lebak kebanyakan menggeluti usaha pertanian dan perkebunan dan memudahkan pemasaran ke luar daerah.
Saat ini, kegiatan ekonomi masyarakat menggunakan angkutan darat untuk memasarkan ahsil bumi ke luar daerah.
Namun, masyarakat di pedalaman kesulitan untuk memasarkan produk pertanian dan perkebunan menggunakan angkutan darat.
"Saya kira angkutan air bisa menjadikan angkutan alternatif bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman," katanya menjelaskan.
Baca juga: Pengamat: Supir Bus Pariwisata Harus Cukup Istirahat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami berharap pelayanan angkutan air terlebih dahulu dilakukan pengkajian sehingga bisa dioperasikan Bus Amfibi itu," kata Kepala Bidang Terminal dan Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak Dedi Mulyadi di Lebak, Jumat. ??
Pemerintah daerah tentu mendukung Perum Damri mengoperasikan Buas Amfibi karena sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak terdapat daerah aliran sungai.
Kemungkinan aliran sungai itu bisa dilintasi angkutan Bus Amfibi guna mengurangi kepadatan dan kecelakaan lalu lintas darat.
Saat ini, kata dia, Perum Damri tengah mengajukan angkutan Bus Amfibi ke Kementerian Perhubungan.?
Pengoperasian Bus Amfibi tersebut tentu warga Kabupaten Lebak menyambut positif melintasi air.
Sebab, angkutan lintasan air lebih terjamin keselamatan juga lebih nyaman dibandingkan angkutan darat.
Pengoperasian Bus Amfibi juga beroperasi di Malaysia dan banyak masyarakat yang menggunakan jasa angkutan lintasan air.
Namun, pihaknya meminta Perum Damri melakukan pengkajian terlebih dahulu karena lokasi aliran sungai Kabupaten Lebak perlu pembenahan.
Perum Damri tentu harus melakukan pembangunan infrastuktur, diantaranya rute lintasan sungai agar terkoneksi perjalanan Bus Amfibi.
Selain itu juga membangun tempat ?pemberhentian, rambu-rambu, terminal khusus Bus Amfibi dan tempat pengisian bahan bakar.
Begitu itu juga dilakukan normalisasi sungai agar debit air tidak menyusut.
"Kami yakin minat masyarakat menggunakan jasa Bus Amfibi cukup tinggi, karena memiliki nilai wisata," katanya menjelaskan.
Menurut dia, wilayah Kabupaten Lebak terdapat belasan sungai besar dan ratusan anak sungai dan laik pengoperasian Bus Amfibi.
Daerah aliran sungai besar, diantaranya Sungai Ciujung, Cisimeut, Ciberang, Cimadur, Cibareno,Cilangkahan dan Cimadur.
Pengoperasian angkutan air dipastikan lebih murah juga lebih cepat dibandingkan angkutan darat.
"Kami berharap tahun depan bisa dioperasikan Bus Amfibi di wilayah Lebak," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pemerintah daerah juga mendukung pengoperasian angkutan air dengan menggunakan Bus Amfibi karena membuka akses daerah terisolir sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Apalagi, masyarakat Kabupaten Lebak kebanyakan menggeluti usaha pertanian dan perkebunan dan memudahkan pemasaran ke luar daerah.
Saat ini, kegiatan ekonomi masyarakat menggunakan angkutan darat untuk memasarkan ahsil bumi ke luar daerah.
Namun, masyarakat di pedalaman kesulitan untuk memasarkan produk pertanian dan perkebunan menggunakan angkutan darat.
"Saya kira angkutan air bisa menjadikan angkutan alternatif bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman," katanya menjelaskan.
Baca juga: Pengamat: Supir Bus Pariwisata Harus Cukup Istirahat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018