Jakarta (Antara News) - London School of Accountancy and Finance (LSAF) Global membawa pendidikan akuntansi ke Indonesia untuk menjawab tuntutan dunia kerja yang semakin kompetitif khususnya berkarir sebagai akuntan profesional.
"Pengetahuan memang penting dalam studi di perguruan tinggi, namun tidaklah cukup harus paham juga penerapan dan praktik di lapangan," kata Pendiri dan CEO London School of Accountancy and Finance (LSAF) Global, Manish Gidwani di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pendidikan akuntansi di Indonesia masih terfokus pengetahuan yang stagnan, padahal lulusan akuntansi memerlukan keterampilan nyata dalam menangani masalah yang muncul dalam bisnis yang semakin kompleks.
"Pendidikan akuntansi membutuhkan keterampilan mengajar yang sesuai praktik bukan konsep semata," ujar Manish.
Manish berpendapat agar siswa di jurusan akuntansi dan keuangan menjadi seorang profesional sejati maka pendidikan tinggi memerlukan Association of Chartered Certified Accountant (ACCA) untuk menjembatani siswa untuk terjun ke dunia akuntansi profesional.
LSAF Global menjadi satu-satunya Gold Approved Learning Partner dari ACCA di Indonesia, yang mempersiapkan jalur bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang dibutuhkan industri akuntansi dan keuangan di Indonesia.
Didirikan di London, Inggris, pada tahun 1904, ACCA merupakan badan global terkemuka untuk para akuntan profesional, yang didirikan pada tahun 1904 di Inggris, dan memiliki lebih dari 200,000 anggota dan 486,000 siswa di seluruh dunia.
Visi ACCA di tahun 2020 adalah menjadi nomor satu dalam mengembangkan profesi akuntansi profesional yang dibutuhkan dunia.
Kepala kantor perwakilan ACCA Indonesia, Conny Siahaan mengatakan, misi ACCA di Indonesia adalah untuk mendukung pengembangan akuntan profesional, sehingga industri di Indonesia dan para akuntan muda Indonesia dapat bersaing dan bahkan mengambil peran utama di pasar global.
Melalui kerjasama dengan Approved Learning Partner seperti LSAF, ACCA bertujuan untuk membina generasi muda Indonesia yang mencari karir di bidang keuangan dan bisnis dan membantu mempersiapkan para akuntan professional di Indonesia.
"Kami berharap bersama dengan LSAF, dapat menambah jumlah dan kualitas akuntan profesional di Indonesia dan dunia," kata Conny.
ACCA memiliki program kualifikasi yang menjadi pilihan pertama bagi siswa di lebih dari 180 negara yang ingin memiliki karir yang sukses di bidang akuntansi, keuangan, dan manajemen, jelas Conny.
Ditambah lagi, fleksibilitas program ACCA yang saling berkait memberikan titik masuk bagi siswa dari berbagai kelompok usia serta pengalaman industri yang berbeda. Siswa LSAF terentang dari lulusan S1 di bidang Akuntansi, siswa SMP dan SMA, hingga siswa dari berbagai usia yang memiliki pengalaman kerja bervariasi.
"Semuanya berawal dari Diploma Akuntansi dan Bisnis, meningkat ke Diploma Lanjutan sampai Sarjana Terapan Akuntansi dari Oxford Brookes University di Inggris." ujar Conny.
Baca juga: Banten Berikan Bimtek Akuntansi Dan Keuangan Koperasi
Menurut Conny, pada tingkat ini, para siswa terjun ke Tingkat Profesional dimana mereka akan menjalani magang di perusahaan lokal pada hari Senin sampai Jumat, dan kembali ke kampus menyelesaikan tugas akademik pada hari Sabtu untuk mendapatkan gelar Master dari Oxford Brookes University.
Fleksibilitas merupakan keunggulan dari LASF. Siswa lulusan SMA atau sederajat memiliki kesempatan untuk langsung belajar di bidang Akuntansi dan Bisnis.
Hal utama dari semua kualifikasi ini adalah, walau tetap di Indonesia, mereka mendapat gelar Diploma yang diberikan oleh ACCA, sedangkan gelar Bachelor Degree dari Oxford Brookes University dan Master Degree dari University of London.
Penerima penghargaan LSAF Global, Celina Irawati adalah contoh utama. Bergabung dengan LSAF Global saat baru berusia 16 tahun, dia mendapatkan gelar sarjana dalam dua tahun dan sertifikat ACCA pada tahun berikutnya.
Sementara itu, Anggota Dewan LSAF GLOBAL, Lillian Kallman, meyakini bahwa banyak orang tua yang khawatir apakah anak mereka akan memiliki kompetensi memadai sehingga dapat bekerja di tempat yang baik.
"Di LSAF GLOBAL kami percaya program kami sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo dalam dunia pendidikan Tanah Air, yakni Indonesia harus memiliki lulusan sekolah tinggi yang memiliki kompetensi tinggi dan siap pakai,¿ ujar dia.
Ia menambahkan bahwa banyak pemimpin di dunia dan peraih penghargaan Nobel Internasional merupakan lulusan dari University of London.
"Salah satu yang paling dikenal adalah pejuang hak asasi manusia, yakni mendiang Nelson Mandela, yang menghabiskan 27 tahunnya di penjara belajar mengenai hukum lewat program internasional dari University of London," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Pengetahuan memang penting dalam studi di perguruan tinggi, namun tidaklah cukup harus paham juga penerapan dan praktik di lapangan," kata Pendiri dan CEO London School of Accountancy and Finance (LSAF) Global, Manish Gidwani di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pendidikan akuntansi di Indonesia masih terfokus pengetahuan yang stagnan, padahal lulusan akuntansi memerlukan keterampilan nyata dalam menangani masalah yang muncul dalam bisnis yang semakin kompleks.
"Pendidikan akuntansi membutuhkan keterampilan mengajar yang sesuai praktik bukan konsep semata," ujar Manish.
Manish berpendapat agar siswa di jurusan akuntansi dan keuangan menjadi seorang profesional sejati maka pendidikan tinggi memerlukan Association of Chartered Certified Accountant (ACCA) untuk menjembatani siswa untuk terjun ke dunia akuntansi profesional.
LSAF Global menjadi satu-satunya Gold Approved Learning Partner dari ACCA di Indonesia, yang mempersiapkan jalur bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang dibutuhkan industri akuntansi dan keuangan di Indonesia.
Didirikan di London, Inggris, pada tahun 1904, ACCA merupakan badan global terkemuka untuk para akuntan profesional, yang didirikan pada tahun 1904 di Inggris, dan memiliki lebih dari 200,000 anggota dan 486,000 siswa di seluruh dunia.
Visi ACCA di tahun 2020 adalah menjadi nomor satu dalam mengembangkan profesi akuntansi profesional yang dibutuhkan dunia.
Kepala kantor perwakilan ACCA Indonesia, Conny Siahaan mengatakan, misi ACCA di Indonesia adalah untuk mendukung pengembangan akuntan profesional, sehingga industri di Indonesia dan para akuntan muda Indonesia dapat bersaing dan bahkan mengambil peran utama di pasar global.
Melalui kerjasama dengan Approved Learning Partner seperti LSAF, ACCA bertujuan untuk membina generasi muda Indonesia yang mencari karir di bidang keuangan dan bisnis dan membantu mempersiapkan para akuntan professional di Indonesia.
"Kami berharap bersama dengan LSAF, dapat menambah jumlah dan kualitas akuntan profesional di Indonesia dan dunia," kata Conny.
ACCA memiliki program kualifikasi yang menjadi pilihan pertama bagi siswa di lebih dari 180 negara yang ingin memiliki karir yang sukses di bidang akuntansi, keuangan, dan manajemen, jelas Conny.
Ditambah lagi, fleksibilitas program ACCA yang saling berkait memberikan titik masuk bagi siswa dari berbagai kelompok usia serta pengalaman industri yang berbeda. Siswa LSAF terentang dari lulusan S1 di bidang Akuntansi, siswa SMP dan SMA, hingga siswa dari berbagai usia yang memiliki pengalaman kerja bervariasi.
"Semuanya berawal dari Diploma Akuntansi dan Bisnis, meningkat ke Diploma Lanjutan sampai Sarjana Terapan Akuntansi dari Oxford Brookes University di Inggris." ujar Conny.
Baca juga: Banten Berikan Bimtek Akuntansi Dan Keuangan Koperasi
Menurut Conny, pada tingkat ini, para siswa terjun ke Tingkat Profesional dimana mereka akan menjalani magang di perusahaan lokal pada hari Senin sampai Jumat, dan kembali ke kampus menyelesaikan tugas akademik pada hari Sabtu untuk mendapatkan gelar Master dari Oxford Brookes University.
Fleksibilitas merupakan keunggulan dari LASF. Siswa lulusan SMA atau sederajat memiliki kesempatan untuk langsung belajar di bidang Akuntansi dan Bisnis.
Hal utama dari semua kualifikasi ini adalah, walau tetap di Indonesia, mereka mendapat gelar Diploma yang diberikan oleh ACCA, sedangkan gelar Bachelor Degree dari Oxford Brookes University dan Master Degree dari University of London.
Penerima penghargaan LSAF Global, Celina Irawati adalah contoh utama. Bergabung dengan LSAF Global saat baru berusia 16 tahun, dia mendapatkan gelar sarjana dalam dua tahun dan sertifikat ACCA pada tahun berikutnya.
Sementara itu, Anggota Dewan LSAF GLOBAL, Lillian Kallman, meyakini bahwa banyak orang tua yang khawatir apakah anak mereka akan memiliki kompetensi memadai sehingga dapat bekerja di tempat yang baik.
"Di LSAF GLOBAL kami percaya program kami sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo dalam dunia pendidikan Tanah Air, yakni Indonesia harus memiliki lulusan sekolah tinggi yang memiliki kompetensi tinggi dan siap pakai,¿ ujar dia.
Ia menambahkan bahwa banyak pemimpin di dunia dan peraih penghargaan Nobel Internasional merupakan lulusan dari University of London.
"Salah satu yang paling dikenal adalah pejuang hak asasi manusia, yakni mendiang Nelson Mandela, yang menghabiskan 27 tahunnya di penjara belajar mengenai hukum lewat program internasional dari University of London," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018