Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan Ibu Kota Nusantara atau IKN sebagai kota yang atraktif dan terbuka bagi semua orang.
"Kota yang semakin atraktif dan inklusif akan semakin banyak penduduknya.," ujar Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, di Jakarta, Rabu.
Ciri kota yang atraktif itu artinya kota itu terjadi akumulasi dari berbagai sumber daya seperti sumber daya manusia, keuangan, sumber daya politik, sumber daya ekonomi berkumpul di kota biasanya seperti itu. IKN ini memang kota seperti itu yang didesain, jadi kita tidak pernah melakukan pembatasan terhadap jumlah. IKN ini menjadi kota yang terbuka dan atraktif bagi semua orang, bukan hanya ASN.
Baca juga: Istana Garuda, nama Istana Presiden di IKN
Endra menyampaikan bahwa kota itu bersifat organik dan terus berkembang sesuai akumulasi sumber dayanya.
"Apakah bisa kita membatasi Surabaya dan Denpasar untuk tumbuh? Tidak pernah bisa, karena kota bersifat organik dan terus berkembang sesuai dengan akumulasi sumber dayanya. Jadi kita tidak pernah bisa membatasi kota, karena selalu dia sebagai sistem yang terbuka bagi semua," katanya.
Menurut dia, IKN bukan sebagai kota yang eksklusif, bukan kota yang khusus untuk ASN. Memang ada ASN karena merupakan kota pusat pemerintahan, tapi di dalam IKN sendiri ada fungsi-fungsi lain yang juga signifikan seperti fungsi komersial, ekonomi, sosial, olahraga, serta mixed used.
"Jadi saya kira fungsinya bukan hanya untuk ASN. Jadi intinya kita tidak menginginkan bahwa IKN ini menjadi kota yang tidak atraktif," katanya.
Baca juga: HUT RI, Garuda tambah pelayanan penerbangan ke IKN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara menyatakan Visi Universally Inspired, mengarahkan Superhub Ibu Kota Nusantara untuk dibangun berdasarkan contoh-contoh terbaik dari kota yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan di dunia.
Pada saat yang sama, Ibu Kota Nusantara akan menjadi salah satu inspirasi dunia sebagai kota yang hijau, berkelanjutan, inklusif serta bertaraf hidup tinggi yang didukung oleh penerapan teknologi, di tengah tantangan perubahan iklim dan didukung oleh penerapan teknologi.
Pengembangan kawasan dalam Ibu Kota Nusantara didasarkan pada prinsip pembangunan yang mengedepankan hubungan yang harmonis antara manusia, alam, teknologi, dan lingkungan sebagai suatu kesatuan yang utuh. Perencanaan dan pembangunan lbu Kota Nusantara didasari oleh kaidah penghidupan yang berkelanjutan (sustainable livelihood) untuk menjaga keseimbangan ekologi alam, lingkungan terbangun, dan sistem sosial yang mengedepankan prinsip kesetaraan gender dan inklusi sosial untuk memastikan semua pihak termasuk perempuan, anak, pemuda, lansia, dan disabilitas dapat terlibat dan menerima manfaat dari setiap program pembangunannya.
Baca juga: HUT RI di IKN disebut tonggak sejarah perpindahan ibu kota
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Kota yang semakin atraktif dan inklusif akan semakin banyak penduduknya.," ujar Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, di Jakarta, Rabu.
Ciri kota yang atraktif itu artinya kota itu terjadi akumulasi dari berbagai sumber daya seperti sumber daya manusia, keuangan, sumber daya politik, sumber daya ekonomi berkumpul di kota biasanya seperti itu. IKN ini memang kota seperti itu yang didesain, jadi kita tidak pernah melakukan pembatasan terhadap jumlah. IKN ini menjadi kota yang terbuka dan atraktif bagi semua orang, bukan hanya ASN.
Baca juga: Istana Garuda, nama Istana Presiden di IKN
Endra menyampaikan bahwa kota itu bersifat organik dan terus berkembang sesuai akumulasi sumber dayanya.
"Apakah bisa kita membatasi Surabaya dan Denpasar untuk tumbuh? Tidak pernah bisa, karena kota bersifat organik dan terus berkembang sesuai dengan akumulasi sumber dayanya. Jadi kita tidak pernah bisa membatasi kota, karena selalu dia sebagai sistem yang terbuka bagi semua," katanya.
Menurut dia, IKN bukan sebagai kota yang eksklusif, bukan kota yang khusus untuk ASN. Memang ada ASN karena merupakan kota pusat pemerintahan, tapi di dalam IKN sendiri ada fungsi-fungsi lain yang juga signifikan seperti fungsi komersial, ekonomi, sosial, olahraga, serta mixed used.
"Jadi saya kira fungsinya bukan hanya untuk ASN. Jadi intinya kita tidak menginginkan bahwa IKN ini menjadi kota yang tidak atraktif," katanya.
Baca juga: HUT RI, Garuda tambah pelayanan penerbangan ke IKN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara menyatakan Visi Universally Inspired, mengarahkan Superhub Ibu Kota Nusantara untuk dibangun berdasarkan contoh-contoh terbaik dari kota yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan di dunia.
Pada saat yang sama, Ibu Kota Nusantara akan menjadi salah satu inspirasi dunia sebagai kota yang hijau, berkelanjutan, inklusif serta bertaraf hidup tinggi yang didukung oleh penerapan teknologi, di tengah tantangan perubahan iklim dan didukung oleh penerapan teknologi.
Pengembangan kawasan dalam Ibu Kota Nusantara didasarkan pada prinsip pembangunan yang mengedepankan hubungan yang harmonis antara manusia, alam, teknologi, dan lingkungan sebagai suatu kesatuan yang utuh. Perencanaan dan pembangunan lbu Kota Nusantara didasari oleh kaidah penghidupan yang berkelanjutan (sustainable livelihood) untuk menjaga keseimbangan ekologi alam, lingkungan terbangun, dan sistem sosial yang mengedepankan prinsip kesetaraan gender dan inklusi sosial untuk memastikan semua pihak termasuk perempuan, anak, pemuda, lansia, dan disabilitas dapat terlibat dan menerima manfaat dari setiap program pembangunannya.
Baca juga: HUT RI di IKN disebut tonggak sejarah perpindahan ibu kota
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024