Baca juga: Pemkot Tangerang Ajak Petugas Kebersihan Halal-Bihalal
Kabupaten Lebak (Antaranews Banten) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, mengajak masyarakat di daerah itu untuk menjaga kebersihan lingkungan sehubungan curah hujan cenderung meningkat sehingga berpotensi penyebaran penyakit menular. 
"Kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan juga membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah saat dihubungi di Lebak, Kamis.
Selama ini, potensi penyebaran penyakit menular bisa menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB) sehubungan curah hujan cenderung meningkat.
Curah hujan berpeluang terjadi pagi,siang, sore hingga malam hari dengan intensitas sedang dan ringan.
Biasanya, curah hujan itu sangat berpotensi berkembangbiaknya penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat nyamuk aedes aegipty juga diare.
Ia juga meminta masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan serta PHBS karena sangat efektif untuk mencegah penyakit menular.
Bahkan, sejak Januari sampai 1 Maret 2018 jumlah penderita DBD dan diare relatif kecil.
Begitu juga tahun 2017,jumlah warga Kabupaten Lebak yang teridentifikasi positif DBD hanya 50 kasus dan tidak ditemukan korban meninggal dunia.
Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak berserakan sampah.
Di samping itu juga dibudayakan PHBS juga mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi guna mencegah penyebaran penyakit menular tersebut.
"Bila lingkungan permukiman penduduk itu bersih dan budaya PHBS dipastikan dapat meningkatkan usia harapan hidup (UHH)," ujarnya menjelaskan.
Ia mengatakan, kebersihan lingkungan dan PHBS juga dapat mencegah penyakit tidak menular (PTM), seperti jantung, hipertensi, stroke, dan diabetes melitus.
Saat ini, kematian akibat penyebaran PTM di Kabupaten Lebak relatif cukup menonjol.
Mereka para penderita PTM itu akibat mengonsumsi makanan instan, makanan yang mengandung kolesterol, merokok aktif, dan minuman alkohol.
Selain itu, juga mereka sering kali begadang dan tidak mengontrol kesehatan tubuhnya serta kurang berolahraga.
"Kami optimistis kualitas derajat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik jika menjaga kebersihan lingkungan dan dibudayakan PHBS itu," katanya.
Kepala Puskesmas Kolelet Wetan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Hj Hasanah mengatakan bahwa pihaknya menginstruksikan seluruh tenaga medis agar memaksimalkan penyuluhan kesehatan sebagai bentuk pencegahan (preventif) untuk mengantisipasi kasus KLB.
"Kami mengutamakan tindakan pencegahan melalui ajakan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan budaya PHBS guna mencegah penyakit menular itu," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018