Tangerang Selatan (Antaranews Banten) - Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmy Diany minta kepada para pelaku yang bergerak di industri kreatif untuk fokus menggarap sesuai bakat yang dimilikinya.
"Jadi kalau memang bakatnya di suatu bidang maka itulah yang harus ditekuni jangan pindah-pindah," kata Airin saat meresmikan pusat komunitas (community Center) di apartemen Urban Heights Residence, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu.
Menurut dia, sejak pengembangan ekonomi kreatif dicanangkan Presiden Joko Widodo tahun 2014, industri ini mengalami kemajuan pesat mulai dari kuliner, kerajinan, sampai dengan teknologi informasi.
Airin mengatakan, pemerintah daerah siap untuk memberikan dukungan bagi perusahaan yang mengembangkan ekonomi kreatif, dengan hadirnya community center dapat menjadi sebagai wadah munculnya ekonomi kreatif.
Airin membenarkan pengembangan ekonomi kreatif bukan sekedar bakat saja, tetapi juga harus memiliki kemampuan manajemen keuangan dan bisnis agar dapat dipasarkan baik ditingkat lokal maupun nasional, terkait hal itu pemerintah daerah siap untuk memfasilitasi.
"Salah satu yang harus dipegang bagi pelaku ekonomi kreatif adalah manajemen keuangan. Jadi kalau produknya sudah laku jangan semuanya buat senang-senang. Sebagian harus ada yang disisihkan sebagai modal untuk diputar lagi," kata Airin berpesan.
Sedangkan Presiden Direktur GIB Land, Hanifa M. Cokrodihardjo selaku pengembang Urban Heights Residence mengatakan, community centre dapat dimanfaatkan tidak hanya warga Tangerang Selatan, tetapi juga semua komunitas yang ada di Indonesia.
Tujuannya dari wadah ini agar penghuni Urban Heights Residence dapat bersosialisasi dengan ikut ke dalam komunitas sesuai dengan kegemaran dan bakat yang dimilikinya, ke depannya diharapkan dari mulai sekedar kegemaran dan hobi dapat ditingkatkan ke arah komersial.
Terkait hal tersebut GIB Land sudah menyiapkan aplikasi "Urban World" yang dapat diunduh melalui ponsel pintar untuk memudahkan penghuni nantinya bergabung dengan komunitas yang diinginkan.
"Jadi kalau ada yang memang gemar memasak, sudah ada komunitas yang dibidang tersebut, Harapannya ke depannya dari sekedar hobi memasak dapat berkembang menjadi bisnis kuliner," kata Hanifa.
Sedangkan Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif, Hari Santosa Sungkari berpesan kepada wali kota beserta aparat di bawahnya untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif, sudah ada kriteria komunitas apa saja yang dapat dikembangkan sesuai program pemerintah.
Hari mengakui pengembangan ekonomi kreatif di kota Tangerang Selatan sangat berpeluang karena di kawasan ini banyak terdapat perguruan tinggi, iklimnya sudah kelihatan kalau masuk Serpong banyak ditemukan kuliner dan fashion lokal yang berkembang pesat.
"Kondisi demikian juga didukung kemajuan teknologi digital yang juga banyak terdapat di kawasan ini," jelas Hari.
Hari juga berpesan kepada Pemkot Tangsel melalui APBN dimungkingkan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk membangun wadah ekonomi kreatif, namun syaratnya harus berkembang dulu selama dua tahun.
Hanifa lebih jauh menambahkan melalui fitur aplikasi sesama warga Urban Heights Residence dapat saling berinteraksi, misalnya saja berbagi kendaraan untuk tujuan yang sama manfaatnya tentunya akan menghemat pengeluaran, juga mengurangi kepadatan lalu lintas.
Fitur lain yang ditambahkan dalam aplikasi ini adalah panic button. Warga yang menghadapi persoalan misalnya, masalah kesehatan atau kriminalitas dapat menekan tombol tersebut di ponselnya, yang akan direspon manajemen bangunan untuk menghubungkan ke pihak terkait (rumah sakit, polisi, dan lain sebagainya).
Hanifa juga mengungkapkan untuk menjadi penghuni di Urban Heights Residence juga tidak mahal masih terjangkau untuk kelompok menengah. Dengan harga yang relatif terjangkau untuk di kawasan Serpong, yakni Rp16 juta per meter persegi atau mulai Rp300 juta untuk tipe studio.
Apartemen ini akan dibangun dua menara. Kini, penjualan menara pertama telah mencapai 50 persen dari total 800 unit yang tersedia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018