Lebak (Antaranews Banten) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat 22 kecamatan di daerah itu terdampak bencana gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) yang terjadi Selasa (23/1) lalu.

"Dari 22 kecamatan itu sekitar 1.834 rumah mengalami kerusakan, satu orang luka-luka dan seorang meninggal dunia," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin.

Gempa tektonik yang melanda Kabupaten Lebak terdampak di 22 kecamatan tersebar di 90 desa dan 173 titik dengan jumlah 1.834 rumah dan sarana lain mengalami kerusakan.

Kerusakan rumah dan sarana lain diantaranya kategori rusak berat, sedang dan ringan.

Pemerintah daerah kini membentuk tim verifikasi agar data korban gempa valid dan akurat.

Sebab, pendataan saat ini hanya dilakukan relawan, aparat desa dan kecamatan.

Kemungkinan data tersebut berubah setelah adanya tim verifikasi di lapangan.

Sebab, jika gempa itu menjatuhkan lima genteng tentu tidak masuk kategori bencana.

"Kami berharap kerja tim verifikasi secepatnya rampung untuk dijadikan data akurat korban gempa dan bisa dipertanggungjawabkan karena mereka akan diusulkan mendapat bantuan," katanya.

Menurut dia, dari 22 kecamatan yang terdampak bencana gempa di Kabupaten Lebak antara lain Kecamatan Cijaku, Wanasalam, Bayah,Lebak Gedong, Cihara, Cimarga, Cilograng,Sajira dan Cirinten.

Begitu juga Kecamatan Bojongmanik, Panggarangan,Sobang, Cigemblong, Malingping, Cibadak, Cileles, Muncang, Gunungkencana, Cipanas, Cibeber, Rangkasbitung dan Cikulur.

Akibat bencana gempa itu tercatat 1.834 rumah dan sarana lainnya mengalami kerusakan,termasuk  gedung sekolah 50 unit, tempat ibadah 8 unit, seorang luka-luka dan satu warga meninggal.

"Kami minta warga yang menjadi korban gempa bersabar karena bantuan terus dioptimalkan guna meringankan beban ekonomi mereka," katanya.

Ia mengatakan, saat ini masyarakat Kabupaten Lebak kembali normal dan melaksanakan aktivitas kegiatan seperti biasa.

Sebelumnya, kata dia, masyarakat mengalami trauma pascabencana, terlebih adanya gempa susulan.

Namun, saat ini kegiatan masyarakat tidak dihantui rasa ketakutan.

Kegiatan pasar dan tempat pelelangan ikan (TPI) ramai dipadati pembeli dan pedagang.

Begitu juga sekolah dan perkantoran melakukan aktivitasnya.

"Kami minta warga tetap tenang dan tidak panik menghadapi bencana," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka lega setelah menerima bantuan bahan pokok dan kebutuhan lainnya terpenuhi sehingga tidak mengalami kerawanan pangan.

Bahkan, TNI telah membangun kembali rumah yang mengalami kerusakan.

"Kami bersyukur rumahnya yang rusak diperbaiki oleh TNI dan relawan," kata Darma,seorang warga Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak.***4***

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018