Tangerang (Antara News) - Pemerintah Kota Tangerang memberikan apresiasi dengan diresmikannya akses kereta bandara oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai alat transportasi massal baru yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menjangkau Bandara Internasional Soekarno-Hattai, rutenya melewati  wilayah itu.

"Kita ikut bangga dengan adanya kereta bandara yang aksesnya lewat Kota Tangerang," ujar Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah di Tangerang, Selasa.

Akan tetapi, menurut Arief, dengan adanya fasilitas kereta bandara yang aksesnya menggunakan jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Tangerang - Duri secara tidak langsung akan berdampak pada menurunnya intensitas KRL yang melintas dari dan menuju kota Tangerang.

"Kalau tidak diantisipasi, nantinya masyarakat akan kembali menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi online yang tentunya akan berdampak pada kemacetan ruas jalan penghubung dengan Jakarta," ujarnya.

Arief juga mengungkapkan, KRL saat ini bisa dikatakan menjadi primadona bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan menuju Jakarta setiap harinya.

Karena dinilai mampu menghindari kemacetan dan dengan waktu tempuh yang lebih cepat dibanding menggunakan kendaraan pribadi..

"Data pengguna KRL cukup tinggi, tahun 2016 data penggunanya hampir 10 juta penumpang. Melonjak 2,5 juta penumpang dalam kurun waktu 2 tahun dibanding tahun 2014," paparnya.

Ia berharap agar Presiden melalui Kementerian Perhubungan dapat mengembangkan alat transportasi massal di kota Tangerang yang berhubungan langsung dengan kota Jakarta sebagai pilihan bagi masyarakat agar mau beralih dari penggunaan mobil pribadi dan untuk mengurangi kemacetan yang ada.

"Contohnya koridor 13 yang belum lama diresmikan juga yang sekarang bisa mengurangi kemacetan di wilayah Ciledug dan perbatasan Jakarta, walaupun aksesnya baru sampai Puribeta," katanya.

Untuk diketahui, KA Bandara Soekarno-Hatta sementara dapat diakses melalui Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta dengan tarif sebesar Rp. 70.000,- untuk sekali perjalanan.*

Pewarta: Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018